TRIBUNMADURA.COM - Tukang sate dibunuh oleh anaknya sendiri akibat tak memberi uang ke anaknya.
Diketahui, anaknya merupakan seorang pecatan TNI.
Tukang sate bernama Widodo Cahya Putra (42) tersebut ditemukan tak bernyawa di tempat jualannya di Jalan Raya Pejuang, Blok C, Nomor 273, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (29/6/2023).
Korban meninggal usai dibacok anaknya yang bernama Dimas Rismawan (22) menggunakan sangkur saat korban sedang tidur.
Baca juga: Sering Kesurupan, Terungkap Latar Belakang Anak Bunuh Ayah di Sampang, Pakai Gunting saat Kambuh
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Peristiwa bermula saat pelaku Dimas Rismawan meminta uang kepada korban Rp 8 juta beberapa hari sebelum aksi pembunuhan.
Saat itu, korban menolak memberikan uang kepada pelaku.
"Motif ataupun modus operandi yang melatarbelakangi pelaku melakukan, yaitu pelaku meminta uang kepada korban namun tidak diberikan," kata Kapolsek Medansatria Kompol Nur Aqsha Ferdianto saat rilis ungkap kasus di Mapolsek Medansatria, Jumat (30/6/2023).
Pelaku meminta uang dengan alasan untuk keperluan sehari-hari.
"Jumlah uang sekitar Rp 8 juta untuk keperluan sehari-hari," ucapnya.
Merasa sakit hati, pelaku lantas menghabisi korban pada Kamis pagi sekira pukul 06.00 WIB.
Saat itu di dalam rumah yang dijadikan warung tersebut, terdapat dua orang tua pelaku, pelaku, beserta adik pelaku.
Ketika korban masih tertidur bersama istri dan anak bungsunya, pelaku menuju ke kamar korban dan langsung menusuk korban.
Saat itu, pelaku menusuk lima kali tubuh korban menggunakan sangkur.
"Pelaku langsung melakukan penusukan terhadap korban yang mengenai dada, punggung, lengan, belakang kepala dan leher belakang sehingga karena kehabisan darah sehingga korban menyebabkan meninggal dunia," katanya.