Ada pula nama-nama seperti Nelson Dida, Cafu, dan Serginho yang juga bersinar kala berkostum Milan.
Sebaliknya, Rossoneri seperti ketiban sial ketika merekrut pemain asal Argentina.
Fenomena itu kian kentara dalam beberapa musim belakangan.
Baca juga: Inter Milan Bikin Manchester United Kesulitan Dapatkan Andre Onana, Dampak Ten Hag Campakkan de Gea
Baca juga: AS Roma Ingin Menikung AC Milan, Dua Pemain Target Rossoneri Kini Ikut Diincar Jose Mourinho
Periode singkat Gonzalo Higuain di Milan pada 2018 seperti menegaskan ketidakcocokan seragam Merah-Hitam dengan pemain Argentina.
Selama membela Milan, Higuain hanya mencetak 8 gol dalam 22 penampilan.
Nasib kurang baik bersama Rossoneri juga dialami nama-nama semodel Lucas Biglia, Lucas Ocampos, Mateo Musacchio, Leonel Vangioni, dan Leandro Grimi.
Bahkan, pemain sebesar Fernando Redondo juga tak bisa merekah bersama Milan.
Ia langsung cedera kala menjalani sesi latihan pertama di Milanello pada tahun 2000.
Meski Redondo membela Milan selama empat tahun, dia lebih dikenang lewat kerelaannya tak digaji karena lama meringkuk cedera, daripada aksi di atas lapangan hijau.
Kendati demikian, sejatinya tidak semua pemain Argentina menemui kegagalan di Milan.
Hernan Crespo dan Andres “Guly“ Guglielminpietro bisa jadi pengecualian.
Crespo tampil apik selama musim 2004-2005 dan mengemas dua gol kala Milan kalah dramatis dari Liverpool dalam final Liga Champions 2005 di Istanbul.
Sementara itu, Guly merupakan figur kunci dari strategi Alberto Zaccheroni kala Milan meraih gelar juara Liga Italia 1998-1999.
Sebelumnya, Milan jadi sorotan lantaran disebut-sebut tertarik merekrut Donny van de Beek pemain asal Belanda yang tenggelam di Old Trafford.
Manchester United melego Donny van de Beek dengan harga maksimal 15 juta poundsterling (Rp286 miliar).