"Uang cash (tunai) hasil mengemis," ucap Bernad saat dikutip dari Kompas.com, Senin (17/7/2023).
Pengemis itu mengikat uang belasan juta di perutnya menggunakan kain.
"Kami geledah di tubuhnya ternyata didapatkan uang pecahan ratusan ribu rupiah, hasil mengemis diikat atau dililitkan di perut menggunakan kain," tutur Bernard.
Lebih lanjut, uang itu merupakan hasil mengemis Yasin selama dua tahun.
Bernard menerangkan, uang tersebut awalnya merupakan uang receh, kemudian ditukarkan oleh Yasin ke bank.
Kini, uang sebesar Rp 18 juta itu pun dititipkan ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 (PSBI BD 1) Kedoya.
Baca juga: Pria Misterius di Probolinggo Modus Sewa Kamera Lalu Dibawa Kabur
Baca juga: Cristiano Ronaldo Menjelma Seperti Ibrahimovic, Sesumbar Jadi Daya Tarik, Singgung Juventus dan MLS
Baca juga: Pemkab Pamekasan Kolaborasi dengan BI dan UTM, Sosialisasi Pengembangan Klaster Bawang Merah
"Uang tersebut hasil mengemis, tadinya receh namun sudah ditukarkan ke Bank, dan katanya dikumpulkan selama dua tahun. Saat ini uang tersebut dititipkan di PSBI BD 1 Kedoya," ungkap Bernard.
Saat dimintai keterangan, rupanya pengemis lansia'> pengemis lansia itu berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur.
Yasin mengaku, tak memiliki tempat tinggal di Jakarta sehingga ia kerap menumpang tidur di masjid, daerah Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Namun, ia memiliki keponakan yang tinggal di daerah Tambun, Kabupaten Bekasi.
"Yang bersangkutan tidak memiliki tempat tinggal di Jakarta dan menurut keterangan yang bersangkutan, dia tidur di masjid di daerah Senen, Jakarta Pusat. Anaknya di kampung dan istrinya sudah meninggal," kata Bernad.
Usai diamankan, pengemis itu dibawa ke PSBI, Kedoya, Jakarta Barat untuk dibina.
"Y berjanji tidak akan mengulangi lagi setelah selesai pembinaan dari panti," katanya.
Berita lain pengemis: Pengemis pura-pura stroke
Berlagak seperti orang sakit stroke, tidak bisa jalan dan berbicara membuat A mendapatkan belas kasihan. A setiap hari mangkal di selatan bundaran atau depan toko Pos Mode Ponorogo.