TRIBUNMADURA.COM - Kronologi kecekaan laka adu banteng Bus Eka dan Sugeng Rahayu Ngawi diungkap oleh saksi mata.
Kencangnya tabrakan antara Bus Eka dengan plat nomor S 7551 US, melawan Bus Sugeng Rahayu bernopol W 7572 UY, pada Kamis pagi (31/8/2023) mengejutkan masyarakat sekitar.
Penasaran dengan suara tersebut, satu persatu warga Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, langsung mendatangi lokasi kejadian di Jalan Raya Ngawi-Maospati.
"Kencang banget suaranya. Saya lihat sudah ada korban yang tergeletak tak bernyawa di jalan. Sopir kedua bus sudah meninggal dunia di tempat," ujar saksi mata kejadian bernama Yoyok Nugroho.
Menurutnya, peristiwa ini bermula dari Bus Eka, yang berusaha menghindar ketika ada seorang penyebrang jalan. Karena manuver itu membuat Bus Eka adu banteng dengan Bus Sugeng Rahayu.
"Infonya yang tewas 3, kritis 1, sopir kedua bus meninggal dunia. Bus Eka dari utara ke Surabaya. Bus Sugeng Rahayu melaju arah Surabaya ke Solo," pungkasnya.
Baca juga: Jasa Raharja Beri Santunan Korban Kecelakaan Maut Bus Eka dengan Bus Sugeng Rahayu di Ngawi
Selamat dari Laka Maut, Pasutri Asal Magelang Tiada Henti Ucapkan Syukur
Mulut dua penumpang Bus Sugeng Rahayu, sekaligus pasangan suami istri asal Magelang, Sri Utami (44) dan Sukarjan (45), tiada henti mengucap puji syukur.
Sri Utami dan Sukarjan tidak menyangka, bus Sugeng Rahayu bernopol W 7572 UY, yang ia tumpangi mengalami tabrakan hebat dengan Bus Eka dengan plat nomor S 7551 US, Jalan Raya Ngawi - Maospati Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Kamis pagi (31/8/2023).
"Kami naik bus dari Kertosono. Keperluan hendak mengunjungi saudara ke Magelang. Berangkat dini hari," ujar Sri Utami, saat dirawat dengan luka ringan di RSUD Geneng, Kamis (31/8/2023).
Selama perjalanan, Sri Utami bersama Sukarjan tidur pulas dan duduk di kursi nomor 5 sebelah kiri. Mereka terbangun usai mendengar suara kencang.
Baca juga: Puluhan Pengunjung Karnaval Jadi Korban Akibat Kecelakaan Truk Tangki di Pacet, Dua Orang Meninggal
"Jam 5 pagi kami keluar dari bus. Sambil gigil udara dingin saya lihat kondisinya sudah hancur. Kecepatan busa cukup kencang," tuturnya.
"Terkejut setelah melihat bus ringsek. Kami cuma luka ringan. Habis ada kecelakaan kami diarahkan ke RSUD Geneng Ngawi," ungkapnya.
Sementara Sukarjan mengaku sering naik bus Sugeng Rahayu, ketika ada kepentingan berkunjung ke keluarga di Magelang maupun di Jogjakarta.
"Domisili kami Kertosono Nganjuk. Sering naik bus biaya murah kalau pulang ke rumah saudara atau sekedar menjenguk," pungkas pria dengan luka ringan itu.
Baca Berita Madura lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com