Berita Viral

Jawaban Ning Umi Laila saat Dijodohkan dengan Habib Zaidan, Langsung Salting: 2002 Lho

Penulis: Januar
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jawaban Ning Umi Laila saat Dijodohkan dengan Habib Zaidan, Langsung Salting

M Ridho yang sebelumnya tampak menyimak pengajian Gus Iqdam lantas disuruh ke depan panggung dan mimbar pengajian.

Pria asal Jalan Ki Ageng Gripig, Kedung Kandang, Kabupaten Malang itu, diminta menyapa para jamaah dengan lantunan shalawat.

Sebanyak tiga kali M Ridho melantunkan shalawat melalui microphone pengeras suara.

Semakin hikmat ia melantunkan shalawat, semakin serak suaranya hingga sesenggukan tangis haru mengganggu pembacaan shalawat.

M Ridho terharu dengan momen tersebut. Ia pun tak kuasa membendung air matanya. Seraya melantunkan shalawat, M Ridho menangis sendu.

"Allahumma shalliala Muhammad waala Ali sayyidina Muhammad. Allahumma shalliala Muhammad waala Ali sayyidina Muhammad. Allahumma shalliala Muhammad waala Ali sayyidina Muhammad," ujar M Ridho, melantunkan shalawat dihadapan Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto.

Gus Iqdam mengaku sempat bergumam dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto selama melihat penampilan dari M Ridho yang turut mengiringi lantunan shalawat selama berlangsungnya Tarian Sufi sebagai pembuka acara.

"Saya dan Kapolda tadi melihat dia menabuh hadrah. Semangat. Kita aja yang tidak tatoan tindikan aja ketika ada hadrah, kowah kowoh. Ini luar biasa, saat tari sufi khusyuk sekali," kata Gus Iqdam.

Pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah pada 2018 itu, berharap agar M Ridho tetap istiqomah berada di jalan yang benar menuju Tuhan, melalui Shalawat.

Melalui dawuh andalan berbalut kata-kata viral 'info dekengan pusat', Gus Iqdam berpesan kepada M Ridho untuk tidak perlu merisaukan setelah apapun masa lalu.

Selama senantiasa memiliki kesadaran untuk bertaubat dan terus menjadi pribadi yang baik. Maka masa depan yang cerah tak mustahil dapat diperoleh.

"Tapi tenang Mas Ridho. Seseorang yang memiliki masa lalu buruk terkadang bisa menciptakan masa depan yang baik. Siapa tahu jenengan bisa jadi ulama dan pemimpin masa depan," pungkas Gus Iqdam.

Ditemui selepas pengajian maulidan di Mapolda Jatim. M Ridho mengakui, bekas tato dan tindik pada telinganya disebabkan karena dirinya pernah terlibat pada fase kelam menjadi anak jalanan karena pengaruh lingkungan sekitar tongkrongannya kala itu.

Namun pemicu utama sehingga menyebabkan dirinya tercebur dalam jurang hitam kehidupan jalanan, bermula saat kedua orangtuanya berpisah.

Benar. M Ridho mengakui, 'broken home' menjadi penyebab suasana kehidupan di dalam lingkungan keluarganya tak lagi dirasa nyaman olehnya.

Sehingga ia memilih mencari kenyamanan dan penerimaan lingkungan sosial dari teman-teman tongkrongan jalanannya.

"Ya pergaulan bebas. Karena dulu saya punya latar belakang broken home. Makanya saya pesan saudara saudara ku jangan sampai broken home. Iya kalau punya keluarga istri dan anak. Dicintai dikasihsayangi. Karena efeknya ke anak (efek buruk broken)," ujar M Ridho, saat ditemui TribunJatim.com di Mapolda Jatim.

Kendati demikan, M Ridho mengakui, kecintaannya terhadap shalawat telah terpupuk sejak kecil.

Sehingga setelah dirinya akhirnya berhenti atau hijrah dari kehidupan kelam jalanan, tiga tahun lalu M Ridho bergabung dalam 'Gubuk Sufi Entertainment', berlokasi di Dusun Bendo, Sukolilo, Jabung, Malang, yang dipimpin oleh sosok Gus Muhammad.

Dan pada malam ini, dalam acara maulidan di Mapolda Jatim, ia bermain terrbuka untuk mengiringi shalawat selama berlangsungnya tarian sufi.

Termasuk, dirinya juga mengakui, bahwa malam ini, merupakan pertemuan pertama kalinya dengan Gus Iqdam, bahkan dapat satu panggung untuk bersalaman dan bershalawatan bersama.

"InsyaAllah akan terus ikut kelompok shalawatan. Di Malang, setiap jumat ada rutinan Burdah. Di Jabung. Di Malang ada 40 safari maulid. Di riatuljannah Gus Rofik. InsyaAllah Nderek," jelasnya.

Selain itu, M Ridho mengaku, berterima kasih kepada Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto yang menerima dirinya untuk tampil di tengah keluarga besar anggota Polda Jatim, dalam perayaan acara maulid Nabi Muhammad SAW.

"Sebelumnya saya memohon maaf, dan terima kasih sangat karena keluarga besar Kapolda Jatim ramah-ramah. Dan bisa menerima kondisiku seperti ini, latar belakang jalanan. Kami kesini silaturahmi ke sini, penuh kasih sayang," ungkapnya.

Ia juga berpesan kepada seluruh masyarakat kaum muslimin untuk senantiasa bersemangat dan istiqomah bershalawat. Agar senantiasa memperoleh safaat dari Nabi Muhammad SAW.

"Semakin semangat, ayo bareng-bareng semangat, bershalawat nabi, agar dapat safaat Nabi Muhammad SAW," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

 

Berita Terkini