Pada saat kejadian, teman GP yang menyaksikan kekerasan tersebut sempat melerainya.
Karena gigi GP lepas, ia pun mendapatkan pertolongan dari pihak ponpes dan dibawa ke Puskesmas Pakis.
Namun, tidak diterima. Akhirnya mereka menuju ke dokter spesialis gigi, hanya saja harus menunggu klinik buka pukul 16.00 WIB.
Di siang harinya, orangtua GP datang ke ponpes untuk mengantarkan baju dan makanan. Orangtua GP kaget ketika melihat kondizi GP dalam keadaan terluka.
Saat itu juga, orangtua GP membawa anaknya ke Rumah Sakit Lavette untuk segera ditangani.
"Di rumah sakit anak saya ditangani ke UGD, ada operasi sekitar 2,5 jam," ujar Erfan (35), ayah dari korban.
Menurut Erfan, anaknya harus mendapatkan perawatan kurang lebih selama dua tahun untuk mengembalikan akar gigi.
Selain itu, GP juga harus rutin menjalani kontrol setiap 2 sampai 3 minggu sekali.
Mengetahui hal ini, Erfan mengatakan akan menempuh jalur hukum.
"Insya Allah hari Senin kami akan melapor ke polisi," tegasnya.
Baca juga: Tabiat Anak DPR RI Aniaya Pacar hingga Tewas, Tertawa Meski Korban Terkulai, Bisa Dipenjara 12 Tahun
Ia berharap ada itikad baik keluarga keluarga pelaku. Menurutnya sampai saat ini komunikasi antara keluarga korban dengan keluarga pelaku masih dijembatani oleh pihak ponpes.
Sementara itu dari pihak ponpes sudah datang ke rumah GP untuk menjenguk dan melakukan upaya mediasi.
"Proses pembelajaran dilakukan secara daring. Pihak pondok juga mau bertanggungjawab," lanjutnya.
----
Berita Madura dan berita viral lainnya.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com