Diberitakan News18, saat penghargaan Oscar diumumkan pada Minggu (10/3/2024) lalu, Pinki mengenang kembali momen kejayaannya.
"Itu adalah momen terbaik dalam hidup saya. Itu seperti dongeng di kehidupan nyata.
Naik pesawat, jalan-jalan ke Los Angeles, mengenakan pakaian mahal, menginap di hotel mewah, menikmati berbagai macam makanan yang ayahku dan aku bahkan tidak bisa bayangkan," ungkapnya.
Kenang kejayaan lewat tayangan Oscar
Menurut Pinki, pengalamannya saat itu bak dongeng Cinderella yang kerap menjadi pengantar tidur bagi anak-anak.
Meski tak lagi ambil bagian dalam Oscar, Pinki selalu menonton penghargaan Oscar setiap tahun untuk menghidupkan kembali momen menyenangkan yang pernah menghampirinya.
"Tapi tak lama kemudian, dongeng itu berakhir dan saya kembali ke kehidupan nyata saya, yang penuh dengan rasa sakit, trauma, dan kemiskinan," ujarnya.
Kini, 15 tahun berlalu, Pinki yang duduk di bangku Kelas 12 menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja di ladang sepulang sekolah.
Pinki menceritakan, dia sempat dianggap sebagai anak buangan karena terlahir dengan bibir sumbing.
Namun, sosoknya beruntung bisa ditemukan oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM), Smile Train India.
Seorang ahli bedah plastik yang berbasis di Varanasi, Subodh Kumar Singh, beserta salah satu rekannya pun melakukan operasi bibir sumbing gratis untuknya.
"LSM tersebut membebaskan saya dari trauma.
Begitulah kisah saya diangkat oleh sutradara film dokumenter.
Itu membuat saya terkenal di dunia," kata Pinki.
Tak satu pun janji pejabat dan politikus terwujud