TRIBUNMADURA.COM - Perbincangan mengenai malam Lailatul Qadar selalu menjadi perhatian setiap Bulan Ramadan.
Dalam sejumlah literatur, Lailatul Qadar adalah salah satu malam yang sangat penting terjadi pada bulan Ramadan.
Bahkan dalam Al-Quran surat Al-Qadr ayat 3, Allah SWT menetapkan keutamaan malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.
Grand Syeikh Al-Azhar, Kairo Dr Ahmad Thayib mengatakan, Lailatul Qadar berarti suatu malam ampunan, diterimanya semua amal, dan dijauhkan dari api neraka.
Inilah alasan mengapa ibadah di malam Lailatul Qadar disebut lebih baik dari seribu bulan.
"Di dalam Lailatul Qadar, malaikat turun ke Bumi untuk memberi salam kepada umat Islam yang berpuasa dan memohonkannya ampunan," kata Dr Thayib, dikutip dari laman Lembaga Fatwa Mesir.
Lailatul Qadar jatuh pada malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Meskipun tanggal pastinya tidak diketahui, namun terdapat petunjuk dalam Al-Quran dan hadits yang memberikan informasi tentang tanda-tanda dan keistimewaan malam ini.
Karena keutamaan dan keagungan itu, Allah merahasiakan malam Lailatul Qadar di antara sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Hal ini dimaksudkan agar orang Islam bersungguh-sungguh dalam beribadah dan menghidup-hidupkan malam bulan suci Ramadhan.
Kapan malam Lailatul Qadar turun?
Meski tak ada yang tahu secara pasti waktu turunnya Lailatul Qadar, sejumlah ulama telah membuat kaidah atau cara menentukannya.
Termasuk di antara ulama yang membuat kaidah waktu Lailatul Qadar adalah Imam Ghazali.
Dalam I'anatu at-Thalibin, Imam Ghazali mengatakan bahwa waktu turunnya Lailatul Qadar dapat diketahui dari hari permulaan Ramadhan.
Berikut rinciannya: