Ramadan 2024

Puasa tapi Tak Salat Lima Waktu, Apakah Sah? Inilah Penjelasan Hukumnya dari Ustaz, ‘Bak Kerja’

Editor: Mardianita Olga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi salat lima waktu yang menjadi kewajiban umat Muslim. Apakah boleh puasa tapi tak salat lima waktu?

TRIBUNMADURA.COM - Seperti apa hukum puasa tapi tak salat limat waktu? Ini penjelasannya menurut ustaz.

Seperti diketahui, selama Ramadan, banyak umat Muslim yang mempertanyakan hukum-hukum kesahan puasanya.

Beberapa di antaranya adalah hukum merokok saat puasa, hukum berkumur saat puasa, dan sebagainya.

Kali ini adalah hukum puasa tapi tak melaksanakan salat lima waktu.

Lantas, apakah hal tersebut membuat puasa kita tetap sah atau justru tidak sah?

Selengkapnya, simak penjelasan hukumnya menurut pemaparan ustaz di bawah ini!

Baca juga: Seperti Apa Hukum Gosip saat Puasa Ramadan? Menurut Ustaz Berbahaya untuk Pahala, ‘Sia-sia’

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Hukum puasa tapi tak salat lima waktu

Menjalani ibadah puasa Ramadan adalah kewajiban bagi seluruh umat beragam islam di seluruh dunia.

Namun, terkadang ada saja orang yang menjalankan ibadah puasa tapi tidak menunaikan salat lima waktu.

Lalu bagiamana hukumnya dalam ilmu agama islam bagai hamba yang berpuasa tapi tidak salat lima waktu.

Ustaz Abdul Malik yang juga tokoh agama di RT 01/12 Kekurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat akan menjelaskan.

Ustaz Malik, sapaan akrab Abdul Malik mengatakan, Allah telah menjanjikan kepada hambanya yang berpuasa maka akan digolongan sebagai orang bertakwa.

"Kalau berpuasa tapi tidak menjalankan ibadah lima waktu, itu sama saja dia tidak dapat apa-apa puasanya," ucapnya saat ditemui di kediamannya, Sabtu.

Menurutnya, berpuasa itu tidak hanya menahan haus dan lapar saja, tapi juga harus bisa mengendalikan hawa nafsu, emosi dan segala sesuatu yang bisa membatalkan puasa.

Ustaz malik pun mengibaratkan, puasa tanpa ibadah lima waktu sama seperti orang bekerja satu bulan tapi tidak menerima gaji dari perusahan.

Baca juga: Hukum Memakai Make Up saat Puasa, Apakah Dapat Membatalkan? Inilah Penjelasan Ulama soal Bersolek

Suasana saat warga Muhammadiyah Pamekasan salat Idul Fitri di Lapangan Bakorwil, Jumat (21/4/2023). (TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian)

"Kerja pagi sampai malam, yang lain dapat gaji tapi kita enggak dapat gaji, jadi sia-sia saja kan," tuturnya.

Kemudian, orang yang berpuasa tapi sikat gigi di pagi hari atau sore saat mandi, bisa dianggap batal jika dengan sengaja menelan air.

"Tapi itu memang dianggap makruh ya (dianjurkan untuk ditinggalkan, jika dikerjakan tidak berdosa)," tuturnya.

Kemudian ada salah satu netizen bernama Tegar Dwi Nugroho dari Universitas Prof Dr Mustopo Beragama bertanya kepada Ustaz Abdul Malik masalah berpuasa tapi merokok di siang hari.

"Saya mau bertanya, apa hukumnya orang berpuasa tapi sambil merokok?, terimakasih," tanya Tegar.

Ustaz Malik menjelaskan, berpuasa adalah suatu kegiatan menahan haus dan lapar dari adzan Subuh sampai Magrib.

Sehingga, ia memastikan merokok dianggap membatalkan puasa meski pun asapnya dikeluarkan lagi ke luar dari tubuh.

"Kalau sudah berbuka puasa, wajar boleh merokok atau setelah makan sahur merokok itu enggak apa-apa," tuturnya.

"Tapi kalau sudah waktu imsak lebih baik tidak boleh beraktivitas seperti makan, minum dan merokok," tambahnya.

Baca juga: Hukum SIkat Gigi saat Puasa Ramadan, Bagaimana dengan Kumur-kumur? Ternyata Ada Batas Waktunya

Hukum nonton drama Korea saat puasa Ramadan

drama korea, yang sering disingkat sebagai drakor, adalah istilah yang merujuk kepada serial televisi drama yang diproduksi di Korea Selatan.

drama korea menjadi populer secara internasional dan memiliki penggemar yang besar di berbagai negara, termasuk di luar Korea Selatan

drama korea menampilkan berbagai genre cerita, mulai dari drama romantis, komedi, melodrama, thriller, fantasi, sejarah, hingga fiksi ilmiah.

Lantas, apakah boleh nonton drama Korea saat puasa Ramadan?

Menurut Ustadz Felix berdasarkan video yang di upload di YouTube channel Felix Siauw pada tanggal 28 September 2023, malah mungkin lebih berbahaya nonton Film/Sinetron Indonesia daripada nonton Film Korea, karena banyak Film/Sinetron Indonesia yang tidak mendidik.

Yang penting itu dasarnya film yang ditonton mendidik atau tidak mendidik.

Entertainment itu hukumnya mubah, orang yang menonton Film Korea mencari hiburan, maka jadikanlah sebagai hiburan.

Jangan jadi kewajiban, kalau sudah jadi kewajiban merasa tanggung kalau tidak nonton.

Yang membuat film atau sinetron itu memang berusaha agar penontonnya tidak bisa lepas menonton.

Drama Korea Marry My Husband. (mydramalist)

Kalau hiburan itu harusnya menghibur, bukan buat stres.

Contoh: Orang yang merasa stres karena sudah 1 pekan tidak nonton Film Korea.

Padahal Film Korea itu hiburan, tapi dia malah jadi stres gara-gara hiburan.

Orang yang merasa dia harus terus nonton Film Korea sudah menjadikan itu sebagai candu bukan hiburan.

Kalau sudah seperti ini hukumnya beda. 

Selanjutnya berdasarkan informasi dan penjelasan terkait yang telah TribunKaltim.co kumpulkan maka ketika menonton perlu adanya pembatasan dalam hiburan, jika sudah berlebihan tentunya suatu hal yang awalnya mubah bisa menjadi tidak baik.

Lebih baik memanfaatkan waktu di bulan Ramadhan untuk melakukan ibadah, amal kebaikan, kerja sosial, serta memikirkan upaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Melakukan hal-hal tersebut dianggap lebih mulia daripada menghabiskan waktu dengan aktivitas duniaawi seperti menonton drama korea atau sinetron.

Di bulan Ramadhan, kita dianjurkan untuk memanfaatkan setiap detiknya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Baca juga: Hukum Minum Alkohol Sebelum Masuki Bulan Ramadan Apakah Membuat Puasa Tidak Sah? Simak Jawaban Ustaz

Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan shalat, membaca Al-Qur'an, bersedekah, serta berbagai amal kebaikan lainnya yang dapat memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Selain itu, bulan Ramadhan juga menjadi waktu yang tepat untuk melakukan kerja sosial, seperti membantu orang-orang yang membutuhkan, mengadakan kegiatan sosial, serta berpartisipasi dalam memakmurkan masjid dan memperbaiki kondisi masyarakat sekitar.

Dengan memanfaatkan waktu di bulan Ramadhan secara optimal untuk beribadah dan berbuat kebaikan, kita dapat meraih berkah dan pahala yang besar dari Allah SWT.

Semoga kita semua dapat menggunakan setiap momen di bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan meningkatkan kualitas kehidupan bersama.

----

Artikel ini telah tayang di TribunTangerang.com

Berita Madura dan Ramadan 2024 lainnya.

Berita Terkini