"Kami juga sudah memasang papan peringatan, tapi ternyata masih diabaikan oleh warga. Petugas jaga palang perlintasan juga sering menegur warga," ungkapnya.
Keluhan lainnya, banyak sampah sisa makanan dan minuman yang ditinggalkan warga.
Sampah ini berserakan sangat banyak di antara taman dan jalur rel kereta api.
Berbagai jenis sampah ada di sama, mulai sedotan plastik, botol plastik bekas minuman, kantong plastik, kotak minuman hingga kertas bungkus makanan.
"Itu kan sampah-sampah mereka yang dibuang begitu saja. Terpaksa kami yang akan membersihkan," tandas Sunariyo.
Kabid Trantibum Satpol PP Tulungagung, Agung Setyo Widodo, keberadaan warga yang nongkrong di taman Jalan Antasari juga membahayakan.
Lokasi taman yang ada di antara ruas jalan raya dan rel kereta api tidak aman bagi anak kecil.
Sementara mereka yang nongkrong banyak di antaranya membawa anak balita,
"Khawatirnya jika lepas dari pengawasan. Jika lepas ke barat ada jalan raya, ke arah timur rel kereta api," ucapnya.
Selain itu DLH juga mengeluh karena tanamannya rusak.
Banyak pengunjung yang tidak memperhatikan tanaman bunga yang ditanam dan menginjaknya.
Karena itu Satpol PP akan rutin melakukan patroli untuk memastikan tidak ada lagi warga yang nongkrong di taman.
"Kami akan membantu PT KAI agar masyarakat tidak masuk ke kawasan perlintasan kereta api," pungkas Agung.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com