"Dan satu hal penting lainnya yakni menjaga kebersihan kandang untuk menghindarkan kuman maupun virus, sehingga kondisi sehat dan kualitas daging terjaga,” papar Rivai.
Kualitas daging sapi Madura memang dikenal di Indonesia yang terbaik kedua setelah daging sapi Bali.
Daging sapi Madura berkarakter rendah kandungan lemak, berwarna merah cerah, tekstur empuk, dan berserat halus.
Selain karena kekuatan karakternya, karkas daging sapi Madura mencapai 48 persen dari berat badan.
Karkas meliputi berat total daging; tanpa kepala, kaki, jeroan, dan kulit.
Sementara karkas sapi Bali mencapai 51 persen, sementara karkas sapi-sapi lain di Pulau Jawa hanya mencapai 45 persen.
“Saya memilih sapi jantan Madura yang unggul, sudah menggunakan eartag sebagaimana menjadi regulasi pemerintah belakangan ini."
"Hingga menjelang H-4 Idul Kurban ini, alhamdulilah sudah 18 ekor sapi yang terjual."
"Para pembeli mayoritas dari Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo,” kata Rivai.
Sebelumnya, rombongan Tim Pemantau Hewan Kurban Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan melakukan pemantauan terhadap sapi-sapi di kandang milik Rivai pada Sabtu (8/6/2024).
Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa hewan-hewan qurban bebas dari penyakit mulut dan kaki (PMK) sapi termasuk menghindari penyebaran Lumpy Skin Disease (LSD).
“Betul, kemarin itu saya mendapat lembaran SKKHK (Surat Keterangan Kesehatan Hewan Kurban) dari dinas peternakan."
"Selain sapi-sapi sudah pakai anting (eartag), saya juga beri layanan gratis ongkir dan jasa rawat."
"Biasanya para pembeli mengambil sapinya mulai H-1 lebaran,” pungkas pria yang sudah menggeluti usaha peternakan sapi sejak tahun 2016.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Peternakan Bangkalan, drh Siti Sumirah mengungkapkan, sejak 10 Juni 2024 hingga Kamis (13/6/2023) pihaknya telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan kelayakan untuk kebutuhan kurban terhadap 393 ekor hewan kurban.