Beriita Sumenep

Kisah Didik Cako Belajar Dari Nol hingga Sukses Jadi Pengusaha Batik Tulis Canteng Koneng

Penulis: Ali Hafidz Syahbana
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Owner Batik Canteng Koneng (Cako) Didik Haryanto dalam sebuah acara beberapa waktu

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Batik telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari fesyen keseharian masyarakat Indonesia.

Hal ini pula yang membuka peluang bagi mereka yang punya passion di bidang perbatikan, bisa meraih kesuksesan.

Seperti kisah dari owner Batik Tulis Canteng Koneng (Cako) Didik Haryanto yang beralamat di Jalan Kartini Gang II Nomor 1 Desa Pangarangan, Kecamatan Kota Sumenep.

Didik Cako sapaan akrap Didik Haryanto, kelahiran asli Sumenep 1981 ini pernah malang melintang sebelum sukses jadi pengusaha batik tulis khas Sumenep yang terkenal.

Bahkan, tak tanggung - tanggng batik tulis canteng koneng pernah disukai dan dipakai Presiden Joko Wododo saat menghadiri HUT Emas PDI Perjuangan ke- 50 di Jiexpo, Jakarta pada Selasa (10/1/2023) lalu.

"Kedua orang tua saya bukan ahli pembatik, namun buyut saya sosok saudagar pembatik besar di Sumenep," tutur Didik Cako membuka pembicaraan saat ditemui TribunMadura.com pada Selasa (16/7/2024).

Laki-laki yang kini berusia 43 tahun ini bercerita, meraih kesuksesan tidak semudah membolak balikkan tangan. Namun, berkat kemauan dan kerja kerasnya dari nol kini menjadi salah satu produsen batik Cako khas Sumenep yang menginspirasi.

Didik Haryanto, Owner Batik Tulis Canteng Koneng ini pernah mengenyam pendidikan di Islamic Boarding School Nurul Huda Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep pada tahun 1999.

Saat itu, ia bekerja musiman dengan menjadi pengepul atau pengadaan tembakau kering di gudang-gudang ranting PT. Gudang Garam hingga menikah pada tahun 2005.

Karena desekan kebutuhan hidup yang kian meningkat, dengan terpaksa memberanikan diri membuka usaha sebagai distributor barang dan jasa di Pasar Anom Sumenep selama satu tahun lamanya dari 2005 - 2006.

Merasa tidak puas dengan usaha yang dijalani, awal tahun 2006 hijrah ke- Kota Madya Bandung Jawa Barat.

Di kota itulah kemudian bertekad membuka peluang usaha baru sebagai distributor rumput laut yang juga dirintisnya dari nol hingga mempunyai karyawan lebih dari 100 orang hingga tahun 2011.

Tahun 2012 usaha batik tulis canteng koneng (Cako) dirintis dan diproduksi, sehingga bisa menyediakan batik dengan kualitas tinggi. Selain itu, pembeli dapat memesan corak dan motif sesuai dengan keinginan hingga saat ini 2024.

"Omzet batik canteng koneng dulu sebelum pandemi sampai ratusan juta setiap bulannya, disaat pandemi anjelok. Namun, se- anjlok-anjloknya masih tetap rata-rata. Artinya kalau yang lain amblas, kita tetap bertahan," tuturnya.

Didik Cako mengaku, yang banya merosot omzetnya itu terjadi pada saat Pilpres dan Pileg 2024.

"Tapi alhamdulillah, saat ini sudah berkembang pesat sampai tidak ada batik satupun tersisa. Semua habis dan antrean pemesanan banyak kembali," katanya.

Pengalaman Kerja Didik Haryanto, Owner Batik Canteng Koneng :

Tahun 1999 - 2005 : Pekerja Freelance pengadaan tembakau kering.
Tahun 2005 - 2006 : Pengadaan Barang dan Jasa di Pasar Anom Baru Sumenep.
Tahun 2006 - 2011 : Distributor rumput laut kering di Kota Madya Bandung Jawa Barat.

Tahun 2011 - Sekarang Owner rumah batik tulis canteng koneng.
Tahun 2013 - 2018 : Dewan Redaksi Media Suara Indonesia News
Tahun 2017 - 2019 : Ketua DPDK Badan Investigasi Aset Negara (BIAN) Sumenep.

Tahun 2018 - Sekarang : CEO Media Detik Kota.
Tahun 2019 - Sekarang : Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat BIDIK


Pengalaman Pendidikan :

Tahun 1987 - 1993 : SD Negeri Pakandangan Barat I
Tahun 1993 - 1996 : Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Islamic Boarding School Pakandangan Barat.
Tahun 1996 - 1999 : MA Nurul Huda Islamic Boarding School Pakandangan Barat.

Penghargaan :

Tahun 2018 : Tokoh Pemuda Berprestasi oleh Bupati Sumenep
Tahun 2021 : Madura Award Sebagai UKM Paling Produktif Se Madura.

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di GooglenewsTribunMadura.com

Berita Terkini