Pilkada Serentak 2024

Reaksi Terbaru Presiden Jokowi soal Pilkada Serentak 2024 yang Diwarnai Kotak Kosong di 41 Daerah

Penulis: Bobby Koloway
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo memberikan penjelasan usai melakukan kunjungan ke Pasar Soponyono Surabaya, Jumat (6/9/2024).

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Presiden Joko Widodo memberikan tanggapan soal banyaknya daerah yang hanya memiliki calon tunggal di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Bagi Presiden Jokowi, fenomena melawan kotak kosong di Pilkada merupakan hal yang lumrah.

Menurutnya, dinamika di masing-masing daerah dipengaruhi berbagai penyebab sehingga cukup wajar apabila muncul fenomena tersebut. 

"Kenyataan di lapangan seperti itu," kata Presiden Jokowi ditemui usai melakukan kunjungan ke Pasar Soponyono Surabaya, Jumat (6/9/2024).

Sekalipun hanya ada calon tunggal, Presiden menilai bahwa fenomena melawan kotak kosong tetap membuka kesempatan bagi warga berdemokrasi dengan baik. Sebab apabila warga tak memberikan kepercayaan kepada calon, warga masih bisa memberikan aspirasi.

Karenanya, calon tunggal pun tak menjamin untuk menang. "Kotak kosong juga ada proses demokrasinya," kata mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Sehingga, terhadap fenomena tersebut pihaknya tak mempermasalahkan. 

"Saya kira dari 500-an Pilkada, yang kotak kosong 40-an, saya kira yaitu kenyataan demokrasi di bawah seperti itu baik di kabupaten, kota, maupun di provinsi," kata Presiden ketujuh RI tersebut.

Untuk diketahui, usai KPU memperpanjang jadwal pendaftaran calon kepala daerah di wilayah yang hanya ada calon tunggal, kini tercatat sebanyak 41 wilayah bakal melawan kotak kosong. Jumlah ini turun 2 wilayah karena sebelumnya tercatat ada 43 wilayah yang berpotensi melawan kotak kosong di Pilkada Serentak 2024.

Perpanjangan pendaftaran pencalonan tersebut telah ditutup pada Rabu (4/9/2024) pukul 23.59 waktu setempat. Selama kurun waktu perpanjangan tersebut, hanya Kabupaten Pohuwato, Gorontalo dan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, yang awalnya hanya ada satu pasangan calon, kini menjadi dua pasangan calon.

"Jadi dengan demikian, kini tinggal 1 provinsi dan 40 kabupaten/kota yang pasangan calonnya hanya 1 pasangan calon," ujarnya Anggota KPU RI Idham Holik mengatakan saat dikonfirmasi.

Dari 41 daerah yang hanya diikuti calon tunggal tersebut, sebanyak 3 kabupaten dan 2 kota berasal dari Jawa Timur, yakni Trenggalek, Ngawi, Gresik, Kota Pasuruan, dan Kota Surabaya. Di Surabaya, pasangan petahana, Eri Cahyadi bersama Armuji dikawal oleh seluruh partai peserta pemilu 2024.

Pengamat Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Andri Arianto menjelaskan bahwa fenomena paslon tunggal dalam Pilkada Surabaya bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dianggap tidak demokratis. "Fenomena ini adalah hal yang umum terjadi di Indonesia," kata Andri dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (3/9/2024).

Andri mencontohkan Pilkada Kota Surabaya tahun ini. Sebanyak 18 partai politik telah sepakat mendaftarkan Eri Cahyadi-Armuji ke KPU.

Halaman
12

Berita Terkini