Berita Mojokerto

Mojokerto Mencekam, Warga Cemas Diteror Geng Motor Bawa Sajam Rampas Motor di Jetis 

Pelaku perampasan motor milik warga di Mojokerto diduga kuat gerombolan kelompok geng motor. 

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Januar
TribunMadura/ M Romadoni
Lokasi kejadian perkara perampasan motor yang diduga dilakukan kelompok geng motor di Jalan Raya Desa Mlirip, Jetis, Mojokerto, Jawa Timu 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, M Romadoni

TRIBUNMADURA.COM, MOJOKERTO- Pelaku perampasan motor milik warga di Mojokerto diduga kuat gerombolan kelompok geng motor. 

Para pelaku terlihat masih remaja,  mereka bengis mengacungkan senjata tajam jenis pedang saat mengejar korban hingga merampas motornya.

Aksi perampasan motor yang dilakukan kawanan pelaku itu tergolong nekat, karena Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di kawasan pabrik penyedap masakan Jalan Raya Mlirip, bahkan dekat pos polisi sekitar 400 meter, pada Sabtu dini hari, (4/1/2025) sekitar pukul 02.11 WIB.

Warga seakan diteror aksi kawanan geng motor yang saat ini masih bebas berkeliaran, pelaku perampasan motor belum tertangkap.

"Begal itu, kalau korbannya ada tiga orang naik satu motor boncengan. Kalau pelakunya sekitar enam orang bawa sepeda motor," ucap Reski Setyo (25) warga Dusun Kenongo, Desa Mlirip, Jetis, Mojokerto di lokasi kejadian, Minggu (5/1/2025).

Ia mengatakan pelaku mengendarai sepeda motor dan membawa senjata tajam mengejar korban. Setibanya di pertigaan pintu masuk barat pabrik, korban berhenti ketika melihat pelaku mengeluarkan senjata tajam

Sontak korban melepaskan pegangan kemudi dalam kondisi mesin motor hidup, mereka berlari dari kejaran pelaku ke arah timur. 

Pelaku sempat mengejar pelaku dengan menenteng senjata tajam, lalu membawa kabur motor Honda Scoopy milik korban AFB (17) warga Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.

Aksi geng motor terekam kamera CCTV dari pabrik di dekat lokasi kejadian. 

"Iya itu geng motor (Pelaku) bawa pedang, masih remaja. Ada rekaman CCTV yang sekarang viral," ujar Reski Setyo.

Menurut dia, kejadian perampasan motor ini baru pertama kali dalam kurun waktu selama lima tahun dirinya membuka usaha di dekat lokasi.

Biasanya di sekitar TKP ramai orang-orang dan warung kopi 24 jam. Namun ketika kejadian kondisinya sangat sepi dan warkop tutup, termasuk minimarket yang berada di dekat lokasi. Aksi geng motor itu membuat resah masyarakat setempat.

"Ada warkop biasanya 24 jam tapi saat kejadian sudah tutup, kondisinya sepi. Biasanya di sini ramai sampai malam," jelasnya.

Polisi bersama korban sempat kembali ke TKP sekitar pukul 12.00 WIB siang. Mereka sempat melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari warga sekitar.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved