Laporan wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA,COM, BANGKALAN – Upaya mempertebal jiwa nasionalis serta menanamkan nilai-nilai keislaman sejak usia dini dalam sanubari siswa madrasah diniyah di Kabupaten Bangkalan selalu tergambar pada momen kenaikan kelas menjelang Bulan Ramadhan.
Tidak hanya melalui Haflatul Imtihan, momen penutup tahun ajaran itu juga dimeriahkan melalui kirab lampion dengan konsep nasionalis-religius.
Lantunan Ayat-ayat Suci Al Qur’an mengiringi setiap derap langkah ratusan siswa Madrasah Diniyah Tanwirul Athfal, Kampung Bilaporah Timur, Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan pada Sabtu (22/2/2025) malam. Para siswa berjalan sejauh sekitar 2 Km, mulai dari depan madrasah menuju arah Timur dan putar balik di depan Pasar/Desa Jaddih, Kecamatan Socah.
Pawai lampion bernuansa nasionalis religius itu menjadi tontonan masyarakat. Para bocah menyuguhkan kreasi mereka dengan berpakaian islami sambil memanggul sebuah kotak karton menyerupai bangunan ka'bah berukuran kecil, tampak pula barisan bocah mengenakan seragam serba putih ala pejuang sambil membawa Bendera Merah Putih hingga satu kelompok barisan bocah mengenakan pakaian adat Madura sambil membawa obor.
Salah seorang warga, Rina Wahyuni mengungkapkan, perayaan momen kenaikan kelas di sekolah madrasah selalu digelar meriah. Mulai dari pelaksanaan Haflatul Imtihan hingga kirab lampion sebagai upaya pihak madrasah menumbuh kembangkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan madrasah dan lingkungan rumah siswa.
“Menambah semangat anak-anak madrasah, dalam rangka akhir tahun pelajaran menjelang Bulan Ramadhan. Kirab lampion itu melecut semangat anak-anak untuk belajar, termasuk mengenalkan simbol-simbol islam kepada anak sejak usia dini,” singkat Wahyuni.
Untuk diketahui, Madrasah Diniyah merupakan lembaga pendidikan keagamaan non formal yang diakui pemerintah dan masyarakat dalam menyelenggarakan pembelajaran Agama Islam. Biasanya, kegiatan pembelajaran Madrasah Diniyah di pelosok Kabupaten Bangkalan digelar mulai pukul 13.00 WIB atau selepas siswa pulang dari sekolah dasar hingga pukul 17.00 WIB.
Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama Bangkalan, Miftahul Arifin mengungkapkan, memupuk jiwa nasionalisme sejak usia dini melalui pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah saat ini memang sedang digelorakan pemerintah sebagai salah satu syarat pendirian izin operasional Madrasah Diniyah.
“Baik izin operasional madrasah diniyah baru atau pun yang perpanjangan. Salah satu syaratnya juga mewajibkan ada Bendera Merah Putih di halaman madrasah, di ruang-ruang kelas harus ada gambar presiden, wakil, dan lambang Garuda Pancasila dalam rangka menumbuh kembangkan semangat nasionalimse,” ungkap Miftahul kepada Tribun Madura, Minggu (23/2/2025).
Saat ini, total jumlah Madrasah Diniyah Takmiliyah yang terdata di Kantor Kementerian Agama mulai Kabupaten Bangkalan mulai dari tingkat Ula (SD/MI), Wustha (SMP), hingga Ulya (SMA/SMK/MA) terdata sekitar 1.400 lebih.
“Kebetulan saya baru saja perjalanan pulang setelah pembinaan terkait Madrasah Diniyah Takmiliyah se Kecamatan Galis yang ditempatkan di Desa Banjar. Tadi ada 80-90 unit madrasah se Kecamatan Galis mengikuti sosialisasi pembinaan terkait dengan ijin operasionalnya dan beberapa program yang bisa diakses lewat Kementerian Agama. Termasuk tentang program pendidikan ramah anak,” jelasnya.
Ia menambahkan, program pendidikan ramah anak memang mulai digelorakan sebagaimana yang telah diprogramkan pemerintah melalui Kementerian Agama dengan mengacu pada Undang-undang Anti Kekerasan terhadap Anak.
Ke depan, lanjutnya, bagaimana anak-anak siswa Madrasah Diniyah Takmiliyah bisa bersekolah dengan riang gembira, senang, bisa tenang, aman, dan nyaman ketika berada di lingkungan madrasah.
“Selain anti kekerasan, di situ juga ditekankan moderasi beragama. Konsepnya bagaimana para siswa bisa menerima keberagaman atau perbedaan antar agama. Kami berharap Madrasah Diniyah Takmiliyah diberi porsi yang besar oleh Kementerian Agama terkait dengan peluang-peluang yang ada di pemerintahan,” pungkas Miftahul.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com