TRIBUNMADURA.COM - Pasangan selebriti Luna Maya dan Maxime Bouttier melangsungkan akad nikah pada Rabu (7/5/2025).
Momen sakral tersebut digelar di resor mewah COMO Shambhala Estate yang berlokasi di Banjar Begawan, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali.
Konsep pernikahan mereka dirancang dalam suasana privat dan hangat. Acara ini hanya dihadiri oleh keluarga inti dan sahabat terdekat kedua mempelai.
Dalam pernyataan resminya, Luna Maya dan Maxime Bouttier meminta agar prosesi pernikahan mereka dapat berlangsung dengan tenang dan penuh makna.
"Dalam semangat menjaga momen ini tetap intim bersama keluarga dan sahabat terdekat, kami memohon dengan hormat agar privasi kami tetap dihormati dalam beberapa hari istimewa ini," keduanya dalam pernyataan bersama.
Baca juga: Meski Beda Usia 10 Tahun, Luna Maya dan Maxime Bouttier Mantap Menikah, Saling Hargai Jadi Kunci
Meski digelar tertutup, publik tetap dapat menyaksikan jalannya prosesi akad nikah lewat siaran langsung di kanal YouTube serta akun Tiktok Luna Maya dan TS Media.
Lokasi akad nikah Maxime dan Luna, yang terletak di antara dua sungai, Ayung dan Begawan, menawarkan pemandangan yang indah.
Selain pemandangan yang mempesona, dekorasi yang unik dan cantik juga menjadi sorotan. Dari siaran langsung yang ditayangkan di YouTube Luna Maya dan TS Media, tampak bahwa dekorasi akad nikah Luna mengusung nuansa ethereal dengan ornamen anyaman daun kelapa.
Pohon-pohon besar yang menjadi latar belakang, serta bangku dan meja pelaminan akad, semuanya dihiasi dengan anyaman daun kelapa.
Dengan dominasi warna putih dan hijau, suasana akad nikah Luna dan Maxime terlihat sangat elegan dan asri. Semua elemen, mulai dari pohon, meja, hingga kursi pelaminan, dihiasi dengan anyaman daun kelapa.
Selain itu, bunga-bunga seperti peony, baby's breath, dan melati juga digunakan untuk memperindah dekorasi, masing-masing dengan makna yang mendalam.
Jalani Upacara Melukat dan Siraman
Sebelum melangsungkan akad nikah pada Rabu sore (7/5), Luna Maya dan Maxime Bouttier terlebih dahulu menjalani prosesi melukat.
Upacara melukat dikenal sebagai ritual pembersihan jiwa dan raga, yang lazim dilakukan oleh masyarakat Hindu Bali.
Walau merupakan tradisi umat Hindu Bali, upacara melukat boleh dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang latar belakang, suku, maupun agama.