Terhitung ada 200 orang tenaga kesehatan hewan yang bertugas memeriksa pemotongan hewan kurban.
Mereka terdiri dari 150 orang dari Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo dan kecamatan, 30 orang dari Universitas Airlangga dan Brawijaya, serta 20 orang dari perhimpunan dokter hewan Indonesia Jatim.
Para petugas kesehatan hewan kurban ini akan disebar di 18 Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo untuk melakukan pengecekan kondisi hewan kurban dan vaksin pada setiap hewan ternak.
Drh Tony, satu dari sekian petugas tim kesehatan hewan itu menyatakan bahwa timnya telah melakukan pengecekan di 34 titik lokasi penjualan ternak hewan kurban di Sidoarjo.
Dia menyebut, untuk peternak dari luar Sidoarjo diharapkan membawa surat keterangan kesehatan untuk hewan ternaknya sebelum diperjualbelikan di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
“Kami telah keliling melakukan tes kesehatan hewan ternak kurban di 34 lokasi penjualan, allhamdulillah semua hewan dalam kondisi sehat dan tim kami hanya menemukan 1 ekor sapi yang tidak sehat untuk kita isolasi agar tidak menular dengan hewan lain,” ungkapnya.
Diungkapkan bahwa data pemotongan hewan kurban tahun 2024 terdiri dari sapi sebanyak 14.254 ekor dan kambing sebanyak 22.862 ekor, serta domba sebanyak 2.084 ekor.
Jumlah masjid di Sidoarjo yang melakukan pemotongan pada tahun 2024 berjumlah 1.381 masjid.
Tahun 2025 ini, diprediksi angkanya juga tidak jauh berbeda dari itu.
Sementara jumlah lapak yang telah ditetapkan sebagai penjualan ternak hewan kurban di Sidoarjo pada tahun 2025 ini berada di 34 lokasi di 15 Kecamatan di Sidoarjo, serta tiga kecamatan yang menjual hewan ternak untuk kurban di kandangnya masing-masing.