Berita Sumenep

Baru Masuk Kuliah, Maba UTM Dibully Kating Sampai Diculik ke Kos-kosan: Fisik dan Mental Hancur

Mahasiswa baru Universitas Trunojoyo Madura menjadi korban bullying yang dilakukan kakak tingkatnya.

Editor: Mardianita Olga
Pixabay/WOKANDAPIX
BULLYING - Ilustrasi mahasiswa baru Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang menjadi korban bully kakak tingkatnya pada Rabu (6/8/2025). Mental dan fisik korban kini hancur. 

Akibat peristiwa bullying itu, korban mengalami luka memar di pipi kirinya.

Sehingga, orang tua korban langsung membawa anaknya ke RSUD dr H Moh Anwar Sumenep di Jl Dr Cipto Kecamatan Kota.

"Setelah saya visum, ditemukan memar di bagian pipinya. Anak saya sampai trauma atau merasa takut yang mau masuk ke sekolahnya lagi," tutur Debri, orang tua korban pada TribunMadura.com, Rabu (6/8/2025).

KASUS BULLYING - Tampak dari depan sekolah SDIT Al Hidayah Sumenep di Jl. Siwalan Desa Pangarangan Kecamatan Kota pada Kamis (7/8/2025). SDIT Al-Hidaya diterpa kabar bullying.
KASUS BULLYING - Tampak dari depan sekolah SDIT Al Hidayah Sumenep di Jl. Siwalan Desa Pangarangan Kecamatan Kota pada Kamis (7/8/2025). SDIT Al-Hidaya diterpa kabar bullying. (TribunMadura.com/Ali Syahbana)

Baca juga: Alasan Sekelompok Remaja Bully Pria Berekebutuhan Khusus, Video Jadi Bukti Aksi Jahat: Bercanda

Orang tua dari korban ini mengaku heran terhadap pihak sekolah, sebab kasus ini terjadi di lingkungan sekolah yang beralamat di Jl Siwalan Desa Pangarangan Kecamatan Kota.

"Pihak sekolah ini gimana, kok tidak ada tindakan tegas terhadap pelaku yang melakukan bullying terhadap anak saya. Seharusnya, pelakunya itu dipanggil begitu juga dengan orang tuanya," kesalnya.

Sebagai orang tua, dirinya menyayangkan tindakan bullying tersebut.

Karena dari pihak sekolah tidak memberikan respon tindakan apapun terhadap pelaku.

"Karena sejak kemarin atau setelah kejadian perundungan ini tidak ada iktikad baik," sebutnya.

Terpisah, Kepala SDIT Al Hidayah Sumenep Ustadz Afil saat dikonfirmasi menampik bahwa kasus bullying di lingkungan sekolahnya tersebut dibiarkan.

Sebab, pihaknya mengaku bahwa pihaknya memiliki prosedur penanganan sendiri.

"Kami dari pihak sekolah melaksanakan (penanganan) sesuai prosedur yang berlaku di sekolah," singkatnya.

Bahkan, pihak sekolah beserta dengan orang tua yang memukul sudah berusaha mengunjungi kediaman korban.

Tujuannya, untuk melakukan silaturahmi dan menanyakan kondisi korban.

Sekaligus meminta maaf atas kejadian itu.

Namun kata Afif  pihaknya belum berhasil bertemu dengan pihak keluarga korban.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved