Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Sampang, Madura menggelar Sarasehan seputar rencana pembentukan Provinsi Madura, Selasa (10/6/2025) malam.
Bertempat di salah satu Cafe di kawasan Alun-Alun Trunojoyo Sampang, kegiatan itu dihadiri langsung oleh Ketua PC ISNU Sampang Ubaidillah, jajaran pengurus Cabang ISNU Sampang, serta sejumlah mahasiswa asal Madura.
Pantauan di lokasi, diskusi dengan mengambil tema "Sudah Layakkah Madura Provinsi" tersebut berlangsung sangat dinamis hingga memunculkan berbagai prespektif yang berbeda.
Tidak sedikit orang yang mengikuti diskusi semi formal itu setuju akan pembentukan Provinsi Madura untuk menunjang pelayanan dan kesejahteraan masyarakat khususnya Madura.
Namun, beberapa diantara mereka memiliki pendapat lain mengingat, proses pembentukan Provinsi Madura terdapat beberapa faktor yang harus dipersiapkan dengan matang seperti, sosilogis hingga SDM.
Ketua PC ISNU Sampang Ubaidillah mengatakan bahwa, pihaknya sengaja memilih topik diskusi rencana pembentukan Provinsi Madura karena dinilai cukup bagus terlebih, kerap menjadi bahan diskursus di warung-warung kopi.
"Jadi kami berinisiasi untuk mewadahi agar lebih efektif dan dapat mengayak gagasan serta ide tentang rencana pembentukan Provinsi Madura ini," ujarnya.
Menurutnya, dalam proses pembentukan Provinsi Madura perlu keterlibatan semua komponen dan elemen masyarakat untuk ikut berpikir dengan harapan, menemukan konklusi yang jelas berkaitan dengan apakah Provinsi Madura ini layak atau tidak.
"Kalau secara kelembagaan saya tidak bisa menjustifikasi, karena memang teman-teman sendiri kan punya perspektifnya masing-masing," ungkapnya.
"Tapi kalau secara pribadi, Madura menjadi Provinsi perlu dipersiapkan dengan matang, kira-kira begitu," imbuhnya.
Mantan anggota DPRD Sampang dari fraksi Golkar itu mengungkapkan, terdapat faktor yang perlu dikaji lebih dalam lagi salah satunya nilai sisiologis dan perlu pelibatan yang lebih masif lagi untuk mendapat argumen yang konkret dan empirik.
"Jadi pembentukan Provinsi Madura ini bukan hanya teoritis yang utopis. Kami berharap kita jangan sampai terjebak pada euforia tentang kemegahan menjadi provinsi. Tujuan utamanya harus kejahteraan," tegasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com