Madura Terpopuler

Madura Terpopuler: Polisi Pamekasan Tangkap Pengedar Narkoba hingga Demam Berdarah di Sampang Naik

Penulis: Januar
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERTUNDUK: 17 tersangka penyalahgunaan narkoba saat digiring masuk ke ruang tahanan Polres Pamekasan, Madura, Rabu (25/6/2025).

Pihaknya mengaku, terus berupaya melakukan berbagai langkah pencegahan, termasuk mengimbau seluruh fasilitas kesehatan di wilayah Sampang.

Tujuannya, agar lebih aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat.

“Kami juga terus melakukan abatisasi atau pemberian obat pembunuh jentik nyamuk di tempat-tempat penampungan air milik warga,” pungkasnya.


3. Mahasiswa Pulau Kangean Unjuk Rasa Pemkab Sumenep Tolak Survei Seismik Migas

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kangean Sumenep menggelar unjuk rasa di depan kantor Pemkab Sumenep pada Rabu (25/6/2025) pukul 10.30 WIB.

Mereka datang membawa spanduk bertulis "Aksi Jilid II Tolak Survei Seismik Migas di Kangean" tulisnya.

Mahasiswa kepulauan kangean ini menyampaikan orasinya dan tampak dijaga ketat oleh aparat keamanan dari personel kepolisian Polres Sumenep.

Faiq Hasan, salah satu koordinator massa aksi menyampaikan bahwa kepulauan saat ini sedang menghadapi ancaman serius akibat rencana dan pelaksanaan survei seismik migas oleh PT Gelombang Seismik Indonesia (GSI) yang bekerja samabdengan PT Kangean Energy Indonesia (KEI).

Hal itu kata Faiq Hasan, berpotensi merusak ekosistem laut yang rapuh dan mengancam sumber kehidupan utama bagi nelayan dan juga dinilai akan merusak tatanan sosial, budaya warga pulau kangean.

"Survei seismik migas ini bentuk nyata penjajahan ruang hidup rakyat pulau kangean, maka kami melokak seluruh kegiatan itu karena membuat masyarakat pulau kangean merasakan ketimbangan," teriak Faiq Hasan dalam orasinya.

Oleh karena itu, mahasiswa ini datang untuk menuntut pemerintah daerah pertama mendesak pemerintah untuk membatalkan seluruh rangkaian kegoatan survei seismik migas oleh PT GSI dan PT KEI di Pulau Kangean.

Kedua, mendesak pemerintah untuk mencabut seluruh bentuk persetujuan kegiatan eksplorasi migas dan segera mengambil sikap resmi menolak sebagai bentuk keberpihakan pada rakyat.

"Silahkan temui kami Bupati dan wakil bupati, dan kami tidak mau bertemu dengan pejabat yang tidak bisa sepaham dengan kita," teriaknya.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di  Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkini