Laporan wartawan TribunMadura.com/ Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Kepekaan sosial tergambar dari puluhan siswa-siswi SMAN/SMKN ketika berbondong-bondong mendatangi Aula SMAN 1 Bangkalan untuk menyumbangkan sekantong darahnya, Rabu (23/7/2025). Mereka hadir di kala akhir-akhir ini terjadi lonjakan kebutuhan kantong darah di RSUD Syamrabu Bangkalan.
‘Setetas Darah Sejuta Harapan’, begitulah kalimat yang terngiang dalam benak para siswa ketika berbaris menunggu antrian mengisi daftar hadir di balik pintu aula. Kalimat itu sengaja diusung Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Madura Raya Pokja Bangkalan dalam rangkaian peringatan HUT Ke-27. Sekaligus memperingati Hari Anak Nasional yang rutin diperingati setiap tanggal 23 Juli.
“Apalagi saya mendengar rumah sakit sangat membutuhkan tambahan pasokan kantong darah, jadi saya merasa terpanggil mendonorkan darah untuk membantu sesama. Kalau pertama kali donor, jarum suntik memang terasa sakit. Tetapi setelah itu ingin donor darah lagi, biar sehat sambil ibadah,” singkat Dwi Yunita, Kelas XII SMAN 1 Bangkalan kepada Tribun Madura.
Dalam kesempatan itu, IJTI Korda Madura Raya Pokja Bangkalan bekerjasama dengan Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Syamrabu Bangkalan serta Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bangkalan.
Total sebanyak 200 buah kantong darah yang dipersiapkan. Selain sedikitnya 82 siswa yang telah mendonasikan darahnya, kegiatan bakti sosial itu juga menjadi kesempatan sejumlah pejabat di lingkungan cabdin serta Dharma Wanita SMAN 1 Bangkalan mendonorkan darah.
Kasi SMA Cabdin Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bangkalan, Moh Fauzi mengaku bangga melihat antusias para siswa SMAN/SMKN di lingkungan Kota Bangkalan yang berbondong-bondong menyumbangkan darah.
“Kami sudah lakukan rutin donor di sekolah rata-rata setiap 3 bulan sekali. Semoga ini bisa ditindaklanjuti terus menerus. Sehingga ada sumbangsih dari anak-anak siswa dan para guru di lingkungan cabdin dalam rangka membantu program donor darah,” singkat Fauzi.
Memantau kegiatan donor darah, Dirut RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Farhat Suryaningrat, SpKK menyatakan bahwa, akhir-akhir ini memang terjadi lonjakan pasien yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan pasokan kantong darah di UTD RSUD Syamrabu.
“Alhamdulillah terbantu oleh kegiatan sosial seperti ini, golongan darah O biasanya yang tingkat kebutuhannya tinggi,” kata dr Farhat.
Sebelum dilakukan flebotomi atau proses pengambilan darah, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan berjenjang terhadap para siswa peserta donor darah. Mulai dari pemeriksaan fisik, pemeriksaan kadar hemoglobin (HB), hingga pemeriksaan penyakit menular.
“Bagi adik-adik SMA ini awalnya kami cek dulu HB nya. Sekaligus mendeteksi kemungkinan anemia (sel darah merah dalam tubuh rendah), karena kalau anemia tidak boleh donor. Kami juga deteksi secara kemungkinan penyakit menular, hasil pemeriksaannya kami informasikan,” pungkas dr Farhat.
Kepala UTD Palang Merah Indonesia (PMI) Bangkalan, dr Roan Ariyanto mengungkapkan, kebutuhan kantong darah dalam setiap bulan di RSUD Syamrabu Bangkalan mencapai kisaran 800 buah kantong hingga 1.000 buah kantong darah.
“Meski RSUD Syamrabu bergerak sendiri karena memiliki UTD sendiri, namun kebutuhan pasokan kantong darah dari kami mencapai hingga seribu kantong setiap bulannya,” ungkap dr Roan kepada Tribun Madura.
Saat ini, lanjut dr Roan, stok kantong darah di UTD PMI Bangkalan masih tersedia sebanyak 150 buah kantong darah dengan jumlah terbanyak golongan darah O dan A. “Tingkat kebutuhan tidak menentu, kadang golongan B yang tinggi sehingga saat ini stok golongan darah B menipis,” pungkas dr Roan.