Poin Penting:
- Jersey ketiga Madura United didominasi warna biru laut dan biru muda, dengan motif panah dan aliran bergelombang yang melambangkan ombak laut dan angin pesisir, mencerminkan semangat "Tandhu' Majheng" (perahu yang selalu maju ke depan)
- Warna dan motif menggambarkan keseimbangan antara tantangan dan keteguhan, serta mencerminkan kehidupan masyarakat pesisir Madura yang tangguh dan penuh harapan.
- Bentuk panah bertumpuk menyerupai lambung perahu dan layar, sebagai simbol keberanian, tekad, dan keterampilan pelaut Madura dalam melestarikan budaya maritim.
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Madura United FC mengenalkan Filosofi Jersey Third atau seragam ketiga saat laga tandang pada kompetisi Super League 2025/2026.
Seragam ketiga ini akan menjadi alternatif yang dikenakan oleh tim berjuluk Laskar Sapeh Kerrab.
Pada jersey ketiga ini, corak dominan warna biru laut dan biru muda.
Direktur Madura United, Annisa Zhafarina menjelaskan, di Jersey ketiga ini terdapat motif panah dan aliran bergelombang.
Motif utama yang menyerupai panah bertumpuk dan berpola dinamis menciptakan kesan gerak yang kuat.
Ini melambangkan aliran deras ombak laut dan embusan angin pesisir, dua elemen alam yang menyatu dalam kehidupan masyarakat Madura.
"Arah dan irama garis menunjukkan semangat maju tanpa ragu, sejalan dengan filosofi Tandhu' Majheng, yaitu perahu yang selalu mengarah ke depan, menembus ombak," kata Annisa Zhafarina, Sabtu (2/8/2025).
Sementara warna Biru Laut dan Biru Muda mewakili kedalaman laut Madura, kekuatan yang tenang namun luas dan penuh misteri.
Biru muda kata Annisa juga mencerminkan percikan ombak dan embusan angin yang menyimbolkan kehidupan dan harapan di tengah kerasnya alam.
Kombinasi dua warna ini menggambarkan keseimbangan antara tantangan dan keteguhan, sebagaimana pelaut Madura yang berlayar tidak hanya dengan tenaga, tetapi juga dengan hati dan keyakinan.
Dalam Jersey ini, Annisa juga menyediakan bntuk Tersirat dari Tandhu' Majheng.
Yaitu pola seperti panah yang mengarah ke bawah dan saling bertumpuk menyiratkan bentuk lambung perahu dan layar yang mengejar arah angin.
Menurut dia, hal ini adalah simbol dari keberanian dan tekad orang Madura, yang hidupnya erat dengan lautan.
Keterampilan tinggi dalam membuat dan mengarungi perahu tradisional, warisan budaya bahari yang luar biasa.
"Perahu bukan sekadar alat transportasi, tapi juga lambang perjalanan hidup dan perjuangan mencari penghidupan," tutupnya.