Berita Viral

Bripka Rian Tak Gengsi Kerja Sampingan Badut Sepulang Dinas, Sampai Ikhlas Gratiskan Panti Asuhan

Editor: Mardianita Olga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KERJA SAMPINGAN - Selain menjadi polisi, Bripka Rian juga bekerja sebagai badut acara ulang tahun. Hal itu tak membuatnya gengsi atau malu. Terkadang teman-teman sesama polisi menggunakan jasanya untuk acara ulang tahun anak. Dan dia juga menggratiskan acara hiburan di panti asuhan.

TRIBUNMADURA.COM - Tak hanya menjadi polisi, Fardiansyah atau Rian juga bekerja sebagai badut dan pesulap.

Dia tak gengsi melakukan pekerjaan sampingan ini sepulang dinas.

Di akhir pekan, seragam coklatnya berganti baju warna-warni dengan corak polkadot.

Tingkah dan atraksinya menghibur anak-anak, tak seserius saat dirinya bertugas di Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polda Bangka Belitung.

“Saya merasa senang menghibur anak-anak. Melihat mereka tertawa, kita merasa puas, bahagia,” kata Rian saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (6/8/2025).

Bakat ini sudah diasah Rian sejak sebelum bergabung dengan kepolisian pada 2008.

Dia dulu sempat bergabung dengan event organizer sebagai MC, badut, dan pemain sulap.

Dan hal itu masih bisa dipakai Rian demi menambah pemasukan keluarga dan menabung untuk berangkat haji.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Baca juga: Hindari Siswa Telat Masuk Kelas, Polisi Dorong Truk Mogok saat Putar Balik di Bangkalan

Tak hanya acara ulang, dia juga bersedia datang di acara panti asuhan secara cuma-cuma.

“Saya merasa senang menghibur anak-anak. Melihat mereka tertawa, kita merasa puas, bahagia,” kata Rian saat berbincang dengan Kompas.com, “Bayaran saya itu tidak menentu. Biasanya dikasih Rp 300.000 - Rp 350.000. Khusus untuk hiburan anak-anak panti asuhan saya gratiskan,” ujarnya.

Untuk menjaga profesionalisme, Rian hanya menerima undangan di luar jam tugas dinas, seperti saat akhir pekan atau hari libur.

Penampilannya disiapkan sendiri, kostum dan riasan dibawa dalam kotak plastik di motor pribadinya.

Di lokasi, ia hanya butuh waktu sekitar sepuluh menit untuk berganti kostum dan merias wajah.

Baca juga: Kapolri Datangi Sesepuh Ponpes Al-Hamidy Banyuanyar Pamekasan: Tugas Polisi Berjalan karena Ulama

Ia sempat vakum dari dunia badut pada 2019 karena sibuk sebagai Bhabinkamtibmas. Namun, sejak awal 2025 ia kembali aktif, dengan misi sosial yang lebih kuat.

Tak sekadar menghibur, ia juga menyelipkan pesan literasi dan gaya hidup sehat kepada anak-anak dan orangtua yang hadir.

“Acara anak itu kan ada orangtua juga yang mendampingi, jadi pesan-pesan literasi tentang berkendara, efek merokok dan lainnya juga disampaikan,” kata Rian, yang kini telah berhenti merokok.

Dalam setiap aksi, ia selalu percaya diri meski bertubuh gempal.

Dukungan dari keluarga, termasuk istri dan anak sulungnya yang berusia 10 tahun, jadi penyemangat utama. Mereka bahkan ikut hadir di beberapa acara sosial yang ia isi.

“Alhamdulillah semua memberi dukungan, termasuk orangtua juga. Kadang dari anggota polisi sendiri ada yang minta saya mengisi acara ulang tahun anaknya,” ungkap Rian.

Ia dan istri telah mendaftar haji dengan masa tunggu hingga 2051. Dari hasil menjadi badut, ia berharap ada tambahan rezeki yang bisa mempercepat keberangkatan.

“Masa tunggu haji sampai 2051, mudah-mudahan lancar, kalau ada tambahan dari badut Alhamdulillah, kalau tidak tetap disyukuri,” ujarnya. 

Baca juga: Balapan Liar dan Titik Rawan Kriminal Jadi Target Patroli Polisi Pamekasan

Sosok polisi lain yang sempat menjadi perbicanngan adalah Iptu Harpansyah.

Dia menerima jabatan Kapolsek meski usainya masih 22 tahun.

Selama menjabat, dia memperoleh penghargaan.

Riwayat pendidikannya juga makin mentereng usai diterima di tiga kampus di Inggris.

Fakta itu diungkap sendiri oleh Afan.

Iptu Afan diketahui meraih beasiswa Korlantas Polri.

Iptu Afan sapaannya bahkan berhasil lolos di 3 kampus berbeda di Inggris. 

Iptu Harapansyah jadi mahasiswa master student of transportation planning and engineering di Edinburg Napier University.

Napier University termasuk jajaran top modern university versi times higher education. 

“Alhamdulillah. Keterima di 3 universitas di Inggris dan berhasil menjadi 1 dari 4 penerima beasiswa di Indonesia”kata Iptu Harapansyah kepada Tribun-Timur.com.

Iptu Harapansyah menjadi Kapolsek Baras Pasangkayu Sulawesi Barat (Sulbar) saat masih berpangkat Ipda. 

Lulusan Akpol tahun 2020 ini hanya menjabat jadi Kapolsek Baras Pasangkayu selama 1 tahun 10 bulan. 

Iptu Harapansyah kemudian naik jabatan menjadi Pamin STNK Ditlantas Polda Sulbar. 

Tak berselang lama, Harapansyah dinyatakan lolos beasiswa penuh dari Korlantas Polri. 

Baca juga: Bukan Kaleng-kaleng Sosok Calon Suami Megawati Hangestri, Langganan Medali PON hingga SEA Games

Selama berkarier menjadi Kapolsek Baras, Afan memiliki 20 penghargaan dalam dinasnya.

Adapun piagam tersebut, penghargaan atas Sinergitas terbaik 3 pilar, Polsek dengan capaian tertinggi dalam rangka HUT RI ke-77, Polsek dengan lingkungan terbersih dan sebagainya.

Kemudian, kegiatan lain Ipda Afan, yakni membuka kelas bahasa inggris tanpa biaya alias gratis untuk Siswa SD-SMA.

“Kebetulan saya punya sedikit kemampuan lumayan untuk bahasa Inggris jadi saya bikin kelas gurunya juga saya sendiri. Jadi siapa pun yang mau ikut boleh dan saya sekarang sudah punya siswa 48 orang ada dari SD, SMP, SMA, kelas saya bagi 3. Materinya beda-beda,” kata Afan, dilansir Tribun Medan.

PROFIL Iptu Afan Polisi Tampan Buka Kursus Bahasa Inggris Gratis di Desa, Dulu Pernah Viral Jadi Kapolsek Termuda (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Mohammad Harapansyah lahir di Bogor 16 Juni  1999.

Ia merupakan lulusan SMA di President Boarding School di Cikarang.

Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA, Harapansyah melanjutkan pendidikannya di Akpol tahun 2020.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Akpol, ia langsung ditempatkan di Polda Sulawesi Barat.

Lebih setahun bertugas dengan jabatan terakhir Kaur Produk Spripim, dia kemudian ditunjuk sebagai Kapolsek Baras.

Pelantikannya dilangsungkan sehari sebelum Lebaran 2022 saat usianya masih 22 tahun.

Dalam kepolisian, Afan merupakan perwira berpangkat Inspektur Dua (Ipda) saat dilantik jadi kapolsek.

Dalam wawancaranya dalam program di stasiun televisi Trans TV, saat itu masih berpangkat Ipda, Ipda Afan Harapansyah mengaku dilantik menjadi kapolsek saat berusia 22 tahun.

“Pak katanya dilantik jadi kapolsek saat berusia 22 tahun,” tanya Ruben yang memandu acara tersebut.

Baca juga: Flavio Silva Pergi, Persebaya Sudah Dapatkan Sosok Penggantinya

“Ya benar,” jawab Ipda Afan yang mengenakan seragam kepolisian tersebut.

“Di sulawesi mana,” tanya Ruben lagi.

“Di Sulawesi Barat, Kota Mamuju tepatnya,” ujarnya.

Ruben kembali mengonfirmasi usia Ipda Afan saat dilantik sebagai kapolsek termuda di Indonesia.

“Nah pada saat itu berusia 22 tahun,” tanya Ruben yang dijawab Ipda Afan yang membenarkan usianya 22 tahun saat dilantik.

“Sekarang usia?” tanya Ruben lagi.

Ipda Afan Harapansyah menyebut, saat ini berusia 24 tahun.

“Sekarang barusan Juni kemarin 24 tahun,” jawabnya di hadapan Ayu Ting Ting, Ruben Onsu, Ivan Gunawan, dan Wendy Cagur.

Ia dilantik menjadi Kapolsek Baras pada tahun 2022.

Iptu Mohammad Harapansyah disebut sebagai Kapolsek termuda di Indonesia saat berusia 22 tahun.

Selain menjabat Kapolsek, ia juga dikenal mahir Bahasa Inggris.

Bahkan waktu luangnya sering dimanfaatkan mengajar Bahasa Inggris.

Ia pernah membuka kelas bahasa inggris tanpa biaya alias gratis untuk Siswa SD-SMA.

Tak hanya itu, Ia juga salah satu polisi dikenal aktif di media sosial.

Harapansyah juga polisi dikenal sering mengunjungi warga.

Saat menjabat sebagai Kapolsek Baras, setiap harinya ia mengunjungi satu desa.

Prinsipnya mengatasi dari batu-batu kecil terlebih dahulu, karena masalah besar itu berawal dari hal kecil.

"Tugas pertama saya itu di Mamuju. Kemudian diamanahkan untuk memimpin Kapolsek Baras," ujarnya.

Sebelum bertugas dirinya menghadap dulu ke Kapolda Sulbar meminta petunjuknya.

"Saat saya diberikan motivasi akhirnya siap menjalankan amanah diberikan," ujarnya.

Selain Bahasa Inggris, Ipda Afan juga mahir bahasa isyarat.

Baca juga: Sosok Rachma, Petugas Haji Pisah 2 Bulan dengan Bayinya, Bersyukur Bisa Kirim ASI: Ada Orang Baik

Afan juga mampu komunikasi menggunakan bahasa isyarat yang dipelajarinya secara otodidak. 

Dia belajar melalui materi-materi di Google dan Youtube.

Afan mengaku terinspirasi dari aktor sekaligus aktivis teman tuli, Surya Sahetapy.

Dia tertarik dengan visi putra penyanyi Dewi Yull itu, ingin Indonesia ramah disabilitas.

Belakangan aksinya itu merap dibagikannya di media sosial.

Saat mulai menjabat Kapolsek Baras, dia juga sudah mengunjungi semua warga disabilitas di wilayahnya.

Videonya sempat viral di Media Sosial.

Hal tersebut, diketahui setelah video viralnya diunggah di akun Tiktok @afanharapnsyah.

Dalam video, ia mengajak para penonton untuk bertemu orang-orang istimewa di Desa Balanti Sulbar secara virtual.

----- 

Berita viral dan berita seleb lainnya.

Berita Terkini