Berita Sumenep

Tiga Desa di Pasongsongan Alami Kekeringan, Warga Kian Merana karena Bantuan Tak Kunjung Datang

Tiga desa di Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep dilaporkan mengalami kekeringan kritis akibat musim kemarau

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
PIXABAY//Thorsten Frenzel
Ilustrasi kekeringan di Sumenep 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Tiga desa di Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep dilaporkan mengalami kekeringan kritis akibat musim kemarau panjang yang melanda wilayah tersebut.

Ketiga desa terdampak kekeringan air bersih tersebut di antaranya, Desa Montorna, Prancak dan Campaka.

Warga melalui Pemerintah Kecamatan setempat telah mengajukan permohonan bantuan air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep sejak akhir Agustus 2025 lalu.

Namun hingga kini, distribusi air bersih yang dinanti-nanti warga belum juga terealisasi.

Kepala BPBD Kabupaten Sumenep, Ach. Laili Maulidy membenarkan bahwa pihaknya telah menerima permintaan distribusi air dari tiga desa tersebut.

"Hasil monitoring Tim BPBD menunjukkan bahwa memang terjadi kekeringan kritis di sana. Tapi, menurut pantauan kami, masih ada persediaan air bersih dari sumur warga. Karena itu kami belum melakukan distribusi air ke sana," tutur Ach Laili Maukidy pada Jumat (5/9/2025).

Meski demikian, BPBD Sumenep mengaku tetap siaga menghadapi potensi krisis air bersih total di wilayah tersebut.

"Kami tetap pantau kondisi di lapangan. Dalam beberapa hari ke depan, tim akan kembali turun untuk memastikan kondisi terkini. Jika persediaan air warga benar-benar habis, kami pasti distribusikan air bersih," tegasnya.

Tak hanya di Pasongsongan, laporan kekeringan juga muncul dari Desa Langsar, Kecamatan Saronggi. Namun hingga saat ini, BPBD belum dapat mengambil langkah lebih lanjut.

"Kami juga terima informasi pesan di HP soal kondisi di Desa Langsar. Untuk bisa ditindaklanjuti, harus ada surat resmi dari camat setempat. Kalau sudah ada surat, kami pasti turun monitoring dan tindak lanjuti sesuai kebutuhan," pungkas Laili.

Sementara itu, warga di tiga desa yang terdampak terus berharap bantuan air bersih segera datang. Hal itu mengingat semakin menipisnya sumber air yang tersedia untuk kebutuhan sehari-hari.
 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved