Berita Terkini Sampang

2 Proyek Jembatan di Sampang Molor dari Jadwal, Kontraktor Kena Denda Tiap Hari, SP3 Dikeluarkan

Dua proyek rekonstruksi jembatan di Kabupaten Sampang, Madura, mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditetapkan.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
PROYEK TERANCAM MOLOR - Warga Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura kini dilanda kecemasan. Proyek pembangunan jembatan penghubung di wilayah mereka senilai Rp2,186 miliar terancam molor akibat cuaca buruk yang belakangan tak menentu, Senin (20/10/2025). 

Poin Penting:

  • Dua proyek rekonstruksi jembatan di Sampang, Daleman-Pasarenan dan Somber-Tambelangan, molor dari jadwal 
  • BPBD Sampang telah mengeluarkan SP3 dan memberikan adendum waktu
  • Keterlambatan disebabkan hujan deras yang menghambat pengecoran

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama 

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Dua proyek rekonstruksi jembatan di Kabupaten Sampang, Madura, mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditetapkan.

Hingga Minggu (26/10/2025), aktivitas pembangunan di kedua lokasi masih berlangsung, meski masa kontrak resmi berakhir pada 24 Oktober 2025.

Proyek yang dimaksud meliputi rekonstruksi Jembatan Daleman–Pasarenan di Kecamatan Kedungdung serta Jembatan Somber–Tambelangan di Kecamatan Tambelangan.

Jembatan Daleman-Pasarenan digarap oleh CV Al-Qudz dengan nilai kontrak Rp2,1 miliar, sedangkan proyek Jembatan Somber-Tambelangan dikerjakan CV Bintang Kenari dengan nilai Rp1,6 miliar.

Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sampang, Aang Djunaidi, membenarkan bahwa masa kontrak kedua proyek tersebut telah berakhir.

"Ya, waktu pengerjaan dua jembatan itu sudah lewat," ujarnya.

Menurut Aang, BPBD telah mengeluarkan surat peringatan (SP) 3 kepada kedua kontraktor. 

Selain itu, dilakukan adendum waktu pelaksanaan agar proyek tetap bisa diselesaikan sesuai mekanisme.

"Sebagai konsekuensi atas keterlambatan, kontraktor dikenakan denda sebesar 1/1000 per hari dari nilai kontrak," tegasnya.

Ia menjelaskan, faktor utama keterlambatan adalah cuaca ekstrem.

Hujan deras yang melanda wilayah Kedungdung dan Tambelangan dalam beberapa hari terakhir membuat proses pengecoran terhambat.

"Cuaca sangat berpengaruh terhadap target pekerjaan," terangnya.

Meski demikian, BPBD telah meminta rekanan mempercepat penyelesaian dengan menambah tenaga kerja dan memperpanjang jam kerja.

"Kami sudah minta mereka kerja lembur dan menambah pekerja," pungkasnya. 

Pantauan di lapangan, pada Sabtu (25/10/2025), menunjukkan pekerjaan fisik di Jembatan Daleman-Pasarenan masih berlangsung.

Beberapa item pekerjaan belum tuntas, seperti pengecoran lantai jembatan (deck slab), pembuatan dinding penahan tanah, serta pemasangan pagar dan bangunan pelengkap.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved