Berita Viral

Pengakuan Istri Diplomat Arya Soal Temuan Alat Kontrasepsi di TKP, Isu Selingkuh Mencuat: Saya Mohon

Polisi menemukan sejumlah alat kontrasepsi di tempat kejadian perkara tewasnya diplomat Menlu, Arya Daru.

Editor: Mardianita Olga
Kompas.com/Lidia Pratama Febrian
KEMATIAN DIPLOMAT KEMENLU - Kematian Arya Daru, diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), pada 8 Juli 2025 masih menjadi pembicaraan publik. Kini, istri Arya Daru, Meta Ayu Puspitantri, buka suara soal temuan alat kontrasepsi di tempat kejadian perkara (TKP). 

Adapun korban tewas karena kehabisan oksigen akibat lakban yang melilit seluruh kepalanya.

“Maka, sebab mati akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas napas yang sebabkan mati lemas,” kata dokter forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.FM.

Dari penyelidikan, Arya Daru menunjukkan indikasi depresi sejak 2013, disampaikan oleh anggota Laboratorium Forensik (labfor) Ditsiber Polda Metro Jaya, Ipda Sadji Purwanto.

DISCLAIMER! Artikel ini mengandung muatan yang bisa memicu kondisi emosi dan mental pembaca dengan tendensi bunuh diri.

Baca juga: Kematian Tragis Preman di Jombang, Bermula Adu Mulut lalu Tewas Dikeroyok

Kami menyarankan Tribunners tidak melanjutkan membaca jika ada perasaan tak nyaman.

Jika Tribunners merasa ingin mengakhiri hidup, mintalah bantuan pihak profesional seperti psikolog atau psikiater.

Anda tidak sendiri. LSM Jangan Bunuh Diri dapat menjadi teman berbicara.

Silakan hubungi LSM Jangan Bunuh Diri di nomor ini (021 9696 9293).

Sadji mengungkapkan hal itu diketahui dari ponsel lama milik Arya yang ditemukan. Adapun ponsel tersebut pertama kali digunakan terakhir kali pada 21 September 2022.

Dari ponsel itu, Sadji menuturkan ada pengiriman melalui email milik Arya Daru ke salah satu badan amal yang bergerak di bidang layanan bantuan bagi orang yang menderita depresi.

"Kami menemukan ada pengiriman email yang dimiliki atau digunakan oleh pengguna digital evidence, alamatnya adalah ddaru_c@yahoo.com dikirim ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang memiliki emosional yang mengalami perasaan tertekan dan putus asa hingga dapat menyebabkan bunuh diri," katanya.

Arya, kata Sadji, pertama kali mengirimkan email ke badan amal tersebut pada rentang Juni-Juli 2013.

Baca juga: Kematian Tahanan Polres Sampang Dinilai Janggal, Keluarga Lihat Lebam di Tubuh Almarhum

Adapun isi dari email ke badan amal itu terkait keinginan Arya untuk bunuh diri.

"Dari intinya, ada alasan (Arya) untuk bunuh diri," katanya.

Selanjutnya, email serupa kembali dikirimkan Arya delapan tahun kemudian atau pada tahun 2021.

Pada email itu, Sadji mengungkapkan Arya semakin memiliki niatan kuat untuk mengakhiri hidupnya.

Dia mengatakan alasan Arya ingin bunuh diri karena masalah yang dihadapinya. Namun, Sadji tidak menjelaskan masalah seperti apa yang dihadapi pria kelahiran Sleman, DI Yogyakarta, tersebut.

"Kemudian di segmen pada tahun 2021, dimulai dari tanggal 24 September 2021 sampai dengan 5 Oktober 2021 sebanyak sembilan segmen. Intinya adalah sama ada niatan semakin kuat untuk melakukan bunuh diri karena problem yang dihadapi," jelasnya.

----- 

Berita viral dan berita seleb lainnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved