Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Kehilangan 4 Keponakan saat Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Fauzi Desak Polisi Bertindak
Fauzi menjadi salah satu keluarga yang kehilangan kerabat dalam Tragedi Ambruknya Gedung Ponpes Al-Khoziny, Buduran,
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
"Senin itu pagi beliau sekolah, Arul sama Haikal ini ke atas, melihat orang ngacor. Berarti di situ kan ada aktivitas. Aktivitas ngecor. Juga di bawah ada orang salat. Sebetulnya itu kan SOP-nya dari mana kan gitu," ungkapnya.
Seingatnya Haikal keponakannya itu, merupakan pribadi yang pintar, riang, dan ulet. Selain berprestasi di bidang akademik. Ternyata, ponakannya itu, juga terampil mengutak-atik sound sistem.
Benar, Haikal, lanjut Fauzi memiliki kegemaran untuk mengutak-atik instalasi perangkat sound system khas seperti 'sound horeg'.
Kegemaran Haikal dengan perangkat elektronika sound system tersebut, diketahui secara langsung saat Fauzi melihat langsung isi kamar di rumah Haikal.
"Tapi Haikal ini dapat Rangking kalau di sekolah, memang anaknya kreatif Haikal, dan saya sangat kehilangan dan terpukul melihat Haikal yang sampai saat ini belum bisa diidentifikasi," terangnya.
Mengenai pengusutan penyebab ambruknya gedung tersebut. Fauzi berharap pihak kepolisian dapat segera memulai proses penyelidikan dan investigasi terkait insiden tersebut.
Ia menduga kuat bahwa terdapat kelalaian dari sejumlah pihak sehingga menciptakan sebuah konstruksi bangunan yang tak layak dan tak sesuai standar keamanan sehingga menyebabkan tragedi tersebut.
"Saya tekankan kalau ini ada pelanggaran hukum di situ. Ada kelalaian manusia. Ya harus diproses, siapapun itu tidak memandang itu secara sosial siapa. Hukum harus ditegakkan gitu," katanya.
Bahkan, Fauzi menegaskan, proses penyelidikan atas ambruknya gedung tersebut tidak harus dilakukan menunggu rampungnya proses identifikasi terhadap jenazah para korban.
"Iya, memang jelas gitu. Betul ya. Jangan tunggu identifikasi ya sambil proses itu sambil berjalan. Kan seperti itu. Kan tidak mengganggu identifikasi proses itu, proses penegakkan hukum itu," pungkasnya.
Sementara itu, berikut nama 17 korban yang berhasil teridentifikasi atau diketahui namanya, diantaranya sebagai berikut;
1) Maulana Alfan Ibrahimavic, 2) Muhammad Soleh, 3) Mohammad Mashudulhaq, 4) Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas, 5) Muhammed. Agus Ubaidillah, 6) Firman Noor, 7) M Azka Ibadurrahman, 8) Daul Milal.
9) Nuruddin, 10) Ahmad Rijalul Haq, 11) Mohamad Royhan Mustofa, 12) Abdul Fattah, 13) Wasiur Rohib, 14) Mohammad Aziz Pratama Yudistira, 15) Moh Davin, 16) Muhammad Ali Rahbini, 17) Sulaiman Hadi.
Kemudian, total kantong jenazah yang masuk RS di Kabupaten Sidoarjo, yakni RSI Siti Hajar dan RSUD Sidoarjo sebagai lokasi Posko DVI pertama, berjumlah lima kantong.
Sedangkan, RS Bhayangkara Surabaya yang menjadi lokasi terpusat Posko DVI Polda Jatim, berjumlah 54 kantong.
Ketua Alumni Al Khoziny Sebut Para Santri yang Menjadi Korban itu Meninggal Dalam Keadaan Mulia |
![]() |
---|
Semua Akses Jalan Sekitar Ponpes Al Khoziny Sudah Dibuka, Para Tamu Terus Berdatangan |
![]() |
---|
Evakuasi Selesai, BPBD Kantongi 9 Nama Santri Ponpes Al Khoziny Asal Bangkalan Berstatus Pencarian |
![]() |
---|
Respon Terbaru Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny soal Penyelidikan Polisi: Mohon Maaf |
![]() |
---|
Apa Itu PTSD? Luka Tak Kasat Mata yang Mengintai Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.