Berita Viral

Arah Angin Berubah, Festival Lampion Berubah Jadi 'Hujan' Api

Festival Lampion Terbang di Kabupaten Bantul, Jogjakarta berubah jadi hujan api karena adanya perubahan arah angin.

Penulis: Maria Natalia Owa | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
FESTIVAL LAMPION TERBANG - Pemandangan Festival Lampion Terbang yang diadakan di Pantai Goa Cemara, Bantul, Jogjakarta, Sabtu (25/10/2025) malam. 

TRIBUNMADURA. COM – Meski sudah berlangsung Sabtu (25/10/2025), Festival Lampion Terbang di Bantul, Jogjakarta yang mengusung tema ‘Lanterne Festival de Paris’ masih viral dan jadi sorotan publik.

Hal ini menyusul adanya dugaan festival lampion yang digelar di Pantai Goa Cemara, Gadingsari, Sanden, Kabupaten Bantul tersebut berubah menjadi 'hujan api' setelah terjadinya perubahan angin.

Sorotan terhadap Festival Lampion Terbang salah satunya diunggah akun Instagram @ceritamojokerto, yang menyebut adanya lampion yang jatuh dan tersangkut di pohon, seperti atap tempat jualan di sekitar lokasi festival hingga ranting pohon terbakar.

Dikonfirmasi hal itu, Kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul, Markus Purnomo Adi memastikan bahwa tidak ada korban atau kebakaran besar dari peristiwa tersebut.

"Memang, ada beberapa tenda warung yang terkena api. Karena, yang namanya barang terbang dan berapi itu turun mengenai penghalang yaitu tenda warung. Tetapi, tidak ada yang sampai kebakaran. Itu info kami dapat dari teman-teman yang bertugas di lapangan," tegasnya, Senin (27/10/2025).

Menurutnya, peristiwanya terjadi di malam hari saat Festival Lampion Terbang berlangsung. Namun, Markus Purnomo Adi menyatakan, panitia telah melakukan uji coba sampai dua tiga kali untuk pelepasan lampion seminggu sebelum acara digelar.

"Arah lampion dan angin saat uji coba itu ke utara dan barat, jadi tidak mengarah ke pohon. Namun, saat acara itu memang saya tidak tahu persis, tetapi prediksi saya ada perubahan angin. Jadi, ada (lampion) yang mengarah ke pohon cemara," jelasnya.

Karena arah angin berubah ke selatan dan sejumlah lampion belum terbang sempurna, sehingga sejumlah lampion ada yang tersangkut di pohon sekitar pantai, karena di lokasi itu banyak pepohonan hijau yang tidak memungkinkan juga untuk di tebang.

“Memang ada lampion yang mengenai pohon terus jatuh saat masih nyala. Saat terbang belum sempurna terus jatuh karena perbedaan tekanan udara atau angin,” tegas Markus.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan Festival Lampion Terbang Jogja di tahun-tahun berikutnya.

Ketua Desa Wisata Pantai Goa Cemara, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bayu Sujaka, membantah kabar yang beredar di media sosial terkait video viral acara Festival Lampion Terbang. Dia juga menjelaskan pelaksanaan festival ini awalnya berjalan lancar, meski sempat terkendala perubahan arah angin.

“Bangunan dan pohon yang terbakar tidak ada, hanya ada payung stand yang kena tetesan api lampion dan itu bolong kecil saja, dan kami sudah membayar sebagai ganti rugi atas peristiwa yang terjadi kepada pedagang yang payung standnya terkena api,” terangnya.

Bayu juga menyatakan, bahwa tidak ada peristiwa kebakaran atau hujan api seperti yang ada dalam video yang viral ini.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Kompas.com dengan judul Video Viral Lampion di Pantai Gua Cemara Bantul Dibantah: “Tidak Ada Hujan Api”

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved