Berita Bangkalan
1 Jam Berburu Pembunuh Bocah di Bangkalan, Kapolsek Dapat Petunjuk seusai Shalat Isya-Tahajud
Seorang bocah berinisial HY (3), warga Dusun Langliur, Desa/Kecamatan Geger meregang nyawa setelah tebasan
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Januar
Laporan wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Seorang bocah berinisial HY (3), warga Dusun Langliur, Desa/Kecamatan Geger meregang nyawa setelah tebasan sebilah parang dari tangan pamannya, HL (34) mengenai lehernya pada Rabu (13/8/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.
Pelaku meninggalkan tubuh korban bersimbah darah di halaman rumahnya, HL kabur bak ditelan gelapnya malam menuju rerimbunan pepohonan.
Aksi sadis dari pelaku HL tidak saja menggerakkan personel gabungan Unit Reskrim Polsek Geger, Opsnal Satreskrim Polres Bangkalan, serta personel Koramil Geger untuk melakukan pencarian. Namun juga memantik reaksi dari sejumlah warga untuk membantu aparat dalam upaya menemukan persembunyian pelaku HL.
“Pencarian telah berlangsung hingga dini hari, lebih dari satu jam, dan situasi malam itu gelap meski ada beberapa lampu penerangan. Kami mengumpulkan banyak senter untuk menyusuri kawasan alas yang diduga menjadi tempat pelarian pelaku,” ungkap Kapolsek Geger, Iptu Dika Eropin kepada Tribun Madura, Kamis (14/8/2025) petang.
Di sela penyisiran, Dika mendadak teringat bahwa dirinya belum melaksanakan Shalat Isya’. Sementara jam digital di ponselnya menunjukkan telah melewati waktu dini hari. Ia bergegas mengambil wudhu’ dan menumpang Shalat Isya’ di sebuah mushola milik warga sekitar.
“Sekalian Shalat Tahajud untuk meminta petunjuk, saya berkeyakinan bahwa korban sedang berada di Surga. Sekitar pukul 01.00 WIB, saya turun dari mushola. Langkah saya bersama tim dan warga seperti ada yang menuntun ke belakang kamar mandi, tempat pelaku bersembunyi,” papar Dika.
Video tertangkapnya pelaku HL hingga memicu kerumunan warga beredar di sejumlah grup WhatsApp sejak Kamis pagi. Terekam pula saat Dika sedang berupaya meredam amarah warga, sementara HL yang bertelanjang dada berada di bawah kendala seorang pria mengenakan pakaian sipil.
“Warga sempat menahan emosi karena memang perbuatan pelaku terhadap korban yang masih berusia bocah tergolong sadis. Saat itu saya hanya membaca Bismillah, ingin amankan pelaku agar terhindar dari aksi hakim massa,” kenang Dika.
Karena keberadaan pelaku dan keterangannya di hadapan penyidik, lanjut Dika, diperlukan untuk kepentingan proses penegakan hukum selanjutnya. Sehingga pelaku nantinya akan menjalani hukum atas perbuatannya.
“Saya berulang kali meminta maaf dan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang turut membantu dalam melakukan pencarian. Pihak keluarga juga sempat menolak otopsi, sempat alot. Tapi alhamdulillah akhirnya mertua luluh, berkat arahan tokoh pemuda dan tokoh agama. Akhirnya kami bisa membawa korban ke rumah sakit,” pungkasnya.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengungkapkan, pelaku dijerat Pasal 80 Ayat (3) Juncto Pasal 76C Undang-undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
“Pelaku terlebih dahulu membanting korban ke tanah di depan ibunya. Ibu korban kabur karena ketakutan dan pelaku melakukan pembacokan terhadap leher dan di sekujur tubuh korban,” ungkap Hafid di hadapan awak jurnalis.
Ia menjelaskan, tragedi itu berawal ketika pelaku tiba-tiba marah saat mencari keberadaan isteri sambil menenteng sebilah parang di rumah ibu korban. Rumah pelaku berada di atas perbukitan sekitar 500 meter dari rumah korban.
“Saat pelaku tiba, rumah korban kondisi pintunya terkunci yang memaksa pelaku mendobrak pintu hingga memecah kaca. Lengan tangan kanan pelaku terluka setelah memecah kaca,” jelas Hafid.
meregang nyawa setelah tebasan sebilah parang
Kecamatan Geger
Bangkalan
TribunMadura.com
Berita Bangkalan terkini
Kronologi Lengkap Bocah di Bangkalan Tewas Ditebas Paman, Korban Sempat Lepas dari Pelukan Ibu |
![]() |
---|
Bocah di Bangkalan Tewas Ditebas Parang Paman, PelakuNgaku Kerasukan Setan: Tidak Berniat Bunuh |
![]() |
---|
Emak-emak Satpol PP Bangkalan Tarik Truk Damkar Bobot 11 Ton: Tak Seberat Perjuangan Para Pahlawan |
![]() |
---|
Serunya Lomba Mancing HUT Ke-80 Kemerdekaan di Sungai Bangkalan, Refleksi Kesabaran Para Pejuang |
![]() |
---|
Kocaknya Lomba Agustusan di Bangkalan, Bapak-bapak Nyunggi Tempeh Tak Selihai Emak-emak: Kompak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.