‘Dulu Saya Memilih Bapak’, Kini Desta Kecewa dengan Prabowo Usai Gelombang Demo, Tuai Pro dan Kontra

TRIBUNMADURA.COM - Gelombang demonstrasi terjadi dalam satu pekan terakhir menimbulkan berbagai respon dari rakyat termasuk para artis.

Selain kenaikan tunjangan DPR RI, arogansi para anggotanya juga menjadi pemicu beberapa aksi unjuk rasa yang terjadi di Indonesia.

Selain itu, sikap represif polisi menambah garam terhadap luka tersebut sampai diduga merenggut jiwa driver ojol, Affan Kurniawan, dan mahasiswa Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy.

Peristiwa itu menarik simpati banyak orang. Banyak artis juga melakukan hal serupa.

Bahkan beberapa dari mereka mengaku kecewa dengan sikap pilihan mereka di Pemilu 2024 lalu.

Sebut saja Rachel Vennya, Karin Novilda alias Awkarin, dan kini Desta.

Baca juga: Artis Syok Ditawari Gaji Ratusan Juta Cuma Jadi ‘Boneka’ Parpol: Emang Bisa Ya Kayak Gitu?

Ketiganya diketahui pendukung pasangan calon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Desta kini terang-terangan mengkritik Prabowo bahkan menyolek akun media sosial sang kepala negara pada Senin (1/9/2025).

Di saat bersamaan, mantan suami Natasha Rizki itu turut mengunggah 17+8 tuntutan rakyat yang diinisiasi oleh beberapa pemengaruh seperti Jerome Polin dan Salsa Erwina.

Dalam keterangan foto itu, dia mengaku memilih Prabowo pada pemilu yang diadakan 14 Februari 2024 lalu.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Baca juga: Apa Itu 17+8 yang Viral? Tuntutan Rakyat ke Pemerintah Diwakili Jerome Polin, Lengkap Waktu Tenggat

"Yth. Pak Presiden @Prabowo. Ayo, pak. Dulu saya memilih Bapak pasti karena ada harapan," tulis Desta, mengutip dari Banjarmasin Post.

"Saya sudah menentukan pilihan, berarti saya berhak mengkritik dan mengawasi pemerintahan supaya harapan itu tetap terjaga," ujarnya melanjutkan. 

Duda tiga anak ini menegaskan, bahwa dirinya tidak bisa tinggal diam jika ada ketidakadilan.

"Saya tidak akan bisa terus diam jika ada ketidakadilan. Ayo Pak Presiden, jangan buat kami sedih dan kecewa dengan pilihan yang sudah menjadikan Bapak pemimpin negeri ini."