Berita Pamekasan
Berteduh di Bawah Pohon Saat Gerimis Usai Berkebun, Warga Pasean Pamekasan ini Tersambar Petir
Memasuki musim penghujan seperti ini masyarakat harus lebih berhati-hati terhadap ganasnya petir, apalagi yang bekerja di luar rumah, lebih baik istir
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN- Memasuki musim penghujan seperti ini masyarakat harus lebih berhati-hati terhadap ganasnya petir, apalagi yang bekerja di luar rumah, lebih baik istirahat dan berteduh di tempat yang aman apabila hujan mulai turun.
Dua hari yang lalu seorang nelayan tersambar petir, kini pada kemarin sore juga menimpa Saripa (50) warga Dusun Kembang, Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, korban meninggal dunia akibat tersambar petir saat sedang bercocok tanaman, Minggu (24/2/2019) sore.
Kejadian nahas tersebut diceritakan Ahmad Zaini yang juga tetangga korban.
• Sujiwo Tejo Berpose di Depan Kantor PT Pojur Madura United: Pamekasan Sore Ini: Sorry, Sorry Sorry
• Berikan Info Caleg di Pemilu 2019, Mahasiswa UB Malang Ciptakan Aplikasi, Gratis Diunduh di Android
• Istri Sandiaga Uno, Nur Asia Jenguk Ahmad Dhani di Rutan Medaeng, Lihat Isi Tas yang Ia Bawa
Saripa disambar petir pada saat ia berada ditengah ladang. Saat itu korban bersama saudaranya yang bernama Tuni (46) sedang bekerja. Karena hujan mulai turun mereka berteduh di bawah pohon.
"Karena hujan gerimis, keduanya berteduh di bawah pohon," tutunya.
Namun baru saja mereka berteduh, petir sudah menyambar mereka yang sedang melepas lelah. Sehingga korban langsung tewas di tempat kejadian.
"Beruntung Tuni yang sedang bersama korban selamat dari petaka itu," ujar Zaini kepada TribunMadura.com saat ditemu dirumah di Dusun Kembang, Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Senin (25/2/19).
Warga setempat mendengar kejadian tersebut langsung berdatangan untuk menolongnya.
Korban langsung dibawa ke rumah duka, dan disambut pecah tangis keluarga korban yang tidak menyangka kejadian nahas menimpa Saripa.