Rumah Politik Jatim
Prabowo Dihadang Timses 01, Ketua BPP Jatim: Mereka Kalangan ProJo yang Didatangkan Pakai Truk
Insiden yang dialami Capres Palson No 02 Prabowo Subianto saat berkunjung ke Ponpes Thoriqoh Syatoriyah An-Nahdliyah Indonesia di Jalan Bogorami, sela
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA- Insiden yang dialami Capres Palson No 02 Prabowo Subianto saat berkunjung ke Ponpes Thoriqoh Syatoriyah An-Nahdliyah Indonesia di Jalan Bogorami, selasa (19/2/2019) silam, dianggap bukan sebagai penolakan.
Ketua BPP Prabowo-Sandi Jatim Soepriyatno mengatakan, insiden itu hanya disebut sebagai upaya penghadangan.
"Pak Prabowo kemarin di Surabaya bukan ditolak, tapi dihadang saja. Gak mungkinlah, Prabowo dimana-mana selalu disambut ribuan orang kok," katanya saat dihubungi TribunMadura.com via telepon, Kamis (28/2/2019).
• Ikan Pari Tanjung di TPI Branta Jadi Favorit Pengusaha Restoran, Ternyata ini Rahasia Kenikmatannya
• Jelang Debat Ketiga Pilpres 2019, Inilah Persiapan Khusus yang Dilakukan Maruf Amin dan Sandiaga Uno
• Lagi, Nelayan Tradisional Sumenep Tangkap Nelayan yang Gunakan Jaring Sarkak di Pelabuhan Kalianget
Ia mengatakan, puluhan warga yang melakukan penghadangan di Jalan Tambak Deres, Bulak, Surabaya bukan warga yang tinggal di pemukiman setempat.
"Mereka bukan asli warga setempat," lanjutnya.
Supriyatno menambahkan, puluhan warga itu secara sengaja didatangkan oleh Kelompok Relawan Pendukung Paslon No 01 menaiki truk angkut barang untuk melakukan aksi tersebut.
"Mereka itu kalangan ProJo yang sengaja didatangkan pakai truk ke lokasi," ujarnya.
Supriyatno meyakini, puluhan warga yang melakukan aksi penghadangan merupakan massa bayaran.
"Kami sempat tanya sama beberapa orang dari mereka, katanya dibayar sekitar 200 ribu. Bahkan ada yang nunggu sejak pagi, jadi itu memang disengaja," katanya.
Supriyatno mengaku, pihaknya sudah mengantongi berbagai bukti kuat yang merujuk pada pelaku atau dalang dari aksi penghadangan itu.
"Kami sudah laporkan ke Pihak Bawaslu Jatim, termasuk kasus pelecehan yang dialami relawan kami, ke Polda Jatim," tandasnya. (Luhur Pambudi)