Berita Pamekasan
Tari Topeng Gethak, Tari Khas Pamekasan Penuh Makna, Konon Jadi Suguhan untuk Orang Belanda
Tari Topeng Gethak merupakan satu diantara tari tradisional yang menjadi bagian dari seni pertunjukan Ludruk Sandur di Madura.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN- Tari Topeng Gethak merupakan satu diantara tari tradisional yang menjadi bagian dari seni pertunjukan Ludruk Sandur di Madura.
Seni pertunjukan Ludruk Sandur atau kesenian Sandur merupakan jenis kesenian rakyat yang paling banyak digemari di Kabupaten Pamekasan.
Kesenian Sandur selalu hadir dalam setiap acara seperti pesta perkawinan, khitanan dan lain-lain.
Maka tak heran semua masyarakat di wilayah Pamekasan mengenal kesenian ini.
• Deira Permata Jingga Tawarkan Hunia
• Khofifah dan Jajaran Pemprov Jatim Bersama Siswa SMA SMK, Akan Berpuasa 4 Hari Selama UN Berlangsung
n Bernuansa Islami Modern, Dibanderol Mulai Harga Rp 1,9 Miliar
• Ahmad Dhani Tolak Perpanjangan Penahanan, Kejati Jatim: Ini Upaya Paksa
• Terjang Jalan Berlubang Gunakan Motor, Ibu ini Malah Meninggal Seketika di Jalan Raya, Penyebabnya?
Dalam pertunjukan Ludruk Sandur, Tari Topeng Gethak hadir sebagai pembuka pertunjukan kesenian tersebut.
Seperti halnya akhir-akhir ini di Kabupaten Pamekasan, Tari Topeng Gethak kembali eksis. Misal seperti acara yang digelar oleh Pemkab Pamekasan di Aula Pendopo Ronggosukowati, selalu menghadirkan penari topeng Gethak disetiap pembukaan acaranya.
Tarian yang identik diperankan oleh penari pria ini, sering juga ditampilkan dalam pembukaan acara pelantikan kepengurusan organisasi sosial dan organisasi masyarakat.
Dengan iringan musik tradisional para penari berlenggak-lenggok mengikuti suara tetabuh kendang.
• Tim Jalan Lubang Resmi Dilepas Bupati Jember Faida, Emban Tugas Bekerja Cepat Tutup Jalan Berlubang
• Tak Hanya Syahrini, 3 Artis Indonesia Ini Pilih Menikah di Luar Negeri, Lekat dengan Kesan Privasi
• Khofifah dan Jajaran Pemprov Jatim Bersama Siswa SMA SMK, Akan Berpuasa 4 Hari Selama UN Berlangsung
Salah satu Pelatih Tari Topeng Gethak di Pamekasan, Rika mengatakan, tarian Topeng Gethak mengandung nilai fisolofis perjuangan warga Pamekasan saat berupaya memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
"Gerakan Tarian Topeng Gethak ini mengandung makna mengumpulkan massa, yang dimainkan oleh satu hingga tiga orang penari," ujar Rika saat ditemui Tribunmadura.com ketika usai pentas di Aula Pendopo Ronggosukowati Pamekasan, Jumat (1/3/2019).
Sebelumnya, kata Rika, nama tarian Topeng Gethak tersebut bernama Tari Klonoan.
"Kata Klonoan ini berasal dari kata kelana atau berkelana, bermakna berkelana, dan pada akhirnya Tari Klonoan ini Berubah nama menjadi Tari Topeng Gethak," ujar Rika.
Rika melanjutkan, Tari Topeng Gethak adalah tari unggulan khas Kabupaten Pamekasan.
"Disebut topeng Gethak karena identik dengan suara kendang yg berbunyi 'Get' dan 'Tak,". Ada juga yang menyebutkan dikarenakan gerakan kakinya yang dihentak-hentakkan akhirnya disebut Tari Topeng Gethak," urai Rika.
Tak hanya itu saja, kata Rika, jika berbicara fungsi, Tari Topeng Gethak itu muncul pada masa penjajahan Belanda.
"Konon tarian ini biasanya dulu disuguhkan untuk orang-orang Belanda yang bertamu ke Pamekasan. Namun seiring berjalannya zaman tarian ini ditampilkan sebelum acara ludruk dimulai dan sekarang dijadikan tarian penyambutan tamu pemerintahan disetiap acara yang diselenggarakan di Kabupatan Pamekasan," jelas Rika mengakhiri.