Berita Pamekasan
Curah Hujan yang Cukup Tinggi, Membuat Petani Tomat di Pamekasan Terancam Gagal Panen
Sejumlah petani tomat di Kabupaten Pamekasan mengeluhkan iklim yang tidak menentu sejak hampir sebulan belakangan ini.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN- Sejumlah petani tomat di Kabupaten Pamekasan mengeluhkan iklim yang tidak menentu sejak hampir sebulan belakangan ini.
Dampak curah hujan yang cukup tinggi di awal tahun 2019 di bulan Januari sampai awal Maret ini membuat tanaman tomat dan cabai busuk hingga merugikan petani.
Menurut Subaidi, petani tomat di Desa Bulay, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, mengatakan, seharusnya tanaman tomat yang ditanam 2 atau 3 bulan lalu sudah akan dipanen akhir Februari. Namun akibat curah hujan tinggi membuat tanaman tomat yang masih muda busuk dan tidak bisa dipanen.
• Demi Dapatkan Simpati Pulau Madura, TKD Jatim Jokowi-Maruf Sambangi Keluarga Nelayan di Pamekasan
• KPU Pamekasan Jamin Netralitas 150 Orang Pelipat Surat Suara, Dinilai dari Beberapa Unsur ini
• Al Ghazali Kembali Jenguk Ahmad Dhani Di Rutan Medaeng Sidoarjo, Al Sebut Hanya Membawa Sesuatu
"Seharusnya akhir Februari sudah panen. Namun akibat musim hujan belakangan ini banyak tanaman yang busuk dan tidak bisa dipanen," ujar Subaidi kepada Tribunmadura.com saat ditemui diladangnya, di Desa Bulay, Pamekasan, Sabtu (2/3/2019).
Bila curah hujan terus tinggi bulan ini, menurut Subaidi, petani tomat dan cabai bakal mengalami kerugian yang cukup besar karena gagal panen.
Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, menurutnya, petani tomat dan cabai yang sudah sempat menanam awal bulan Januari kemarin terancam mengalami rugi besar.
Namun untuk mengantisipasi kerugian yang besar petani juga terpaksa menamam tanaman lain seperti tebu dan kacang.
• Prabowo-Sandi Sering Dihadang Pendukung 01, Pengamat Politik Sebut Masuk Zona Politik Barbar
• Polres Pamekasan Luncurkan Aplikasi Arek Lancor, Bisa Layani SIM dan SKCK Online Juga Lho
• Penahanan Ahmad Dhani Diperpanjang, Kuasa Hukum Akan Laporkan Pihak Terkait ke MA hingga Komnas HAM
Meski banyak petani yang terancam gagal panen akibat cuaca yang tidak menentu, namun harga sayur mayur di pasar tradisional di Kabupaten Pamekasan masih normal.
Salah seorang pedagang sayur mayur di Pasar Tradisional Kolpajung Pamekasan, Fadilah mengatakan, harga kol dan sawi masih normal sejak Natal dan Tahun Baru, yakni di kisaran Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per kilogram.
"Sampai saat ini hanya buncis yang naik, yakni sekitar Rp 10.000 per kilogram saat ini dari sebelumnya Rp 6.000 - Rp 7.000 per kilogram. Sedangkan harga tomat masih normal dikisaran harga Rp 11 ribu perkilogram," jelas Fadilah.