Berita Gresik
Bacok Ibunya hingga Tewas, Pemuda Ini Mengaku Tak Menyesal dan Lega, 'Biasa Saja, Kenapa Nangis?'
Kepada polisi, pelaku mengaku, tidak menyesal telah membunuh ibu yang telah melahirkannya 28 tahun yang lalu.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Polsek Dukun mengamankan pelaku Rozikin (28) pembunuhan ibu kandungnya sendiri, Ranis (55).
Pelaku diduga telah membacok ibunya dengan celurit di rumahnya di Desa Madumulyorejo RT 03/RW 01, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Minggu (10/3/2019).
Kapolres Gresik, AKBP Wahyu S Bintoro menjelaskan, petugas Bhabinkamtibmas dan Polsek Dukun didatangi oleh kepala desa setempat untuk memberitahukan pembunuhan tersebut.
• Diduga Kesal Tak Dibuatkan Kue, Anak Bacok Ibunya yang Sedang Sakit hingga Tewas di Gresik
Saat didatangi ke lokasi kejadian, polisi menemukan korban dalam keadaan tergeletak tak bernyawa, dengan luka menganga di bagian leher sebelah kiri, akibat benda tajam.
Awalnya, polisi dibantu warga setempat, tidak mendapati pelaku di dalam rumahnya.
Namun, beberapa saat kemudian, polisi menemukan pelaku bersembunyi di dalam kamar rumah keduanya, tepat di sebelah rumah yang menjadi lokasi kejadian.
Saat diajak keluar, pelaku bersalaman dan cukup kooperatif untuk diajak bicara dan mengakui bahwa dirinya yang membunuh ibu kandungnya sendiri.
• Pemuda di Gresik Tega Bacok Ibu Kandungnya hingga Tewas, Pelaku Dikenal Punya Kelainan Jiwa
"Pelaku berinisial R anak ketiga dari korban telah diamankan Polsek Dukun," ujarnya.
Di lokasi kejadian, petugas mengamankan barang bukti satu celurit, yang digunakan untuk membunuh ibu kandungnya dan satu celurit yang berada di rumah sebelah.
"Melakukan proses pemeriksaan, apakah yang bersangkutan gangguan jiwa, pelaku masih depresi, " tutur AKBP Wahyu S Bintoro.
Kepada polisi, pelaku mengaku, tidak menyesal telah membunuh ibu yang telah melahirkannya 28 tahun yang lalu.
• Bermula dari Masalah Pengelolaan Tambang Pasir, Mantan Kades di Lumajang Jadi Korban Penganiayaan
Pelaku justru merasa lega setelah membacok ibunya, karena tidak ada lagi yang akan memarahinya.
"Biasa saja kenapa nangis, tidak menyesal, panas hati saya," ucap pelaku.
"Ibu saya lagi duduk-duduk di ruang tamu, langsung digorok satu kali karena celuritnya sudah saya asah," timpalnya.
Diketahui, pelaku nekad membunuh ibunya karena sering diomeli.
• Peringati Hari Perempuan Internasional, Relawan Bagi-Bagi Bunga ke Pengunjung CFD Arek Lancor
Saat itu emosinya sudah memuncak karena tidak mau memberikan iuran untuk konsumsi kerja bakti.
Seorang tetangga pelaku yang enggan disebutkan namanya, mengaku selama ini keluarga korban dikenal tertutup jarang bergaul dengan tetangga.
Terutama, Rozikin yang sehari-harinya bekerja sebagai petani tambak di tambaknya sendiri.
Di rumah, mereka hanya tinggal berdua, karena kedua kakak Rozikin berada di luar kota sedangkan ayahnya telah meninggal beberapa tahun akibat sakit yang diderita.
• Festival Dolanan Tradisional Indonesia, Wadah Milenial Kenal Kembali Permainan Tradisional Tanah Air
Sehari-harinya, Rozikin bersama ibunya tidak pernah bertengkar hebat. Bahkan satu hari sebelum, Rozikin memeriksakan ibunya yang sakit demam di Puskesmas.
"Almarhum orangnya baik tidak pernah membicarakan kejelekan orang karena tidak pernah bergaul, anaknya juga," katanya.
Kepala Desa Madumulyorejo, Matrozim mengatakan, orang yang pertama kali menemukan jasad korban adalah tetangganya sendiri bernama Chasnonah saat mengantarkan makanan.
"karena korban demam, diantar makanan sama tetangga lalu lihat korban tewas di ruang tamu," tutupnya. (wil)
• Penemuan Tengkorak Manusia Gegerkan Warga Jember, Tulang Belulang Ditemukan Terpisah dan Tak Lengkap