Polsek Tambelangan Dibakar
Pasca Markas Polsek Tambelangan Dibakar, Tokoh Masyarakat dan Ulama Sepakat Tolak Anarkisme
Pasca Markas Polsek Tambelangan Dibakar, Tokoh Masyarakat dan Ulama Sepakat Tolak Anarkisme.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Mujib Anwar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pasca dibakarnya Markas Polsek Tambelangan, Sampang, Madura oleh massa, sorotan rasa prihatin dari tokoh masyarakat dan ulama masih bermunculan.
Terbaru, tokoh masyarakat dan ulama di Tambelangan sepakat menolak radikalisme, anarkisme, terorisme dan perusuhan.
"Kami masyarakat Tambelengan menolak aksi terorisme, menolak radikalisme, menolak kerusuhan dan kekerasan, rakyat Tambelengan aman, Sampang aman," tegas tokoh masyarakat Tambelangan, usai membantu TNI/Polri melakukan bersih-bersih sisa puing-puing kayu di Markas Polsek Tambelangan, Selasa (11/6/2019).
Kesepakatan menolak aksi anarkisme, menolak aksi terorisme, serta menolak kerusuhan dan kekerasan tersebut dipimpin langsung oleh salah satu Ulama Sampang yang merupakan Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Ana' Sabandiyah Kecamatan Tambelangan, KH Mohammad Hasyim.
KH Mohammad Hasyim menilai akibat dari pembakaran Makras Polsek Tambelangan itu, menghambat pada pelayanan masyarakat.
Khususnya yang berhubungan dengan kepolisian.
"Terbukti dengan pengrusakan kantor Mapolsek Tamblangan menghambat pelayanan masyarakat. Khususnya yang berhubungan dengan kepolisian," ujarnya.
KH Mohammad Hasyim menghimbau, kepada masyarakat Tambelengan untuk sama-sama hidup saling rukun dan tetap menjaga kondusifitas.
"Mari kita sama-sama saling damai serta hidup saling rukun. Aksi kerusuhan dan perusakan adalah tindakan anarkis dan menyimpang dari ajaran agama," pintanya.