Berita Pamekasan

Mahasiswa Universitas Madura Kembangkan Permainan Loteng, Diklaim Tingkatkan Kemampuan Kognitif Anak

Mahasiswa Universitas Madura menciptakan media permainan yang diklaim dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Mahasiswa Universitas Madura menerapkan permainan bhanteng pada anak-anak dengan konsep matematika, Kamis (27/6/2019). 

Mahasiswa Universitas Madura menciptakan media permainan yang diklaim dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Mahasiswa Universitas Madura menciptakan media nostalgia yang diberi nama 'Selodor Bhanteng' atau lebih dikenal istilah 'Loteng'.

Permainan Loteng tersebut diciptakan mahasiswa aktif jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Madura, Dhofir, Durroh Halim, dan Sayyidatun Nisa.

Loteng singkatan dari selodor bhanteng, adalah penyatuan permainan tradisional yaitu selodor dan bhanteng yang dikemas semenarik mungkin.

Susunan Pemain Madura United Vs Persebaya Piala Indonesia, Andik Vermansah Diplot sebagai Kapten Tim

Permainan itu diklaim tanpa menghilangkan keaslian masing-masing permainan yang dapat mempertahankan budaya tradisional dan menanamkan konsep matematika pada anak Madura.

Loteng dinilai dapat meningkatkan kemampuan, termasuk kerja sama, sportifitas, membangun strategi, dan ketangkasan serta karakternya.

“Permainan tradisional ternyata mampu berpengaruh dalam mengembangkan kecerdasan intrapersonal anak,” jelas Durroh Halim kepada TribunMadura.com, Kamis (27/6/2019).

Lebih lanjut Durroh Halim mengatakan, mayoritas generasi muda, terutama di daerah perkotaan, sudah mulai lupa tentang permainan tradisional.

Gadget dan smartphone sukses membuat anak lebih suka bermain game dengan ponsel pintar mereka.

Dosen Universitas Madura Ciptakan Alat Pengolahan Keripik Ubi untuk Kembangkan Potensi Desa Blaban

“Setiap anak mempunyai hak untuk bermain, namun tentu memiliki syarat," jelasnya.

"Misalnya tidak berbahaya, sukarela meningkatkan kemampuan eksplorasi anak dan interaksi sosial, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak,” tambah dia.

Ia mengaku, memilih permainan tradisional dalam upaya menanamkan konsep Matematika.

Menurutnya, dalam permainan tradisional, terdapat konsep Matematika yang tersembunyi.

“Padahal, pelajaran matematika sangat bermanfaat sebagai ilmu dasar untuk penerapan di bidang lain," ungkap mahasiswa yang akrab dipanggil Durroh tersebut.

Tingkatkan Potensi Lokal, Mahasiswa Universitas Madura Beri Alat Pengolahan Keripik ke Desa Blaban

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved