Berita Pamekasan
Tidak Ditemui Direktur PT Garam, Masyarakat Desa Pandan Pamekasan Boikot Jalan dengan Garam dan Ban
Masyarakat Desa Pandan menutup akses jalan masuk menuju ke PT Garam dengan garam yang ditabur di jalan dan tiga ban mobil.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Masyarakat Desa Pandan menutup akses jalan masuk menuju ke PT Garam dengan garam yang ditabur di jalan dan tiga ban mobil
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Masyarakat Desa Pandan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan menutup akses jalan masuk menuju ke PT Garam, Jumat (12/7/2019).
Penutupan jalan masuk menuju ke PT Garam oleh warga dipicu kekecewaan masyarakat Desa Pandan karena Direktur PT Garam tidak mau menemui massa.
Mereka menutup akses jalan masuk menuju ke PT Garam Persero tersebut dengan garam yang ditabur di jalan dan membakar tiga ban mobil.
• Petani Garam Geruduk Kantor PT Garam, Tuntut Kejelasan Prosedur Pengelolaan Lahan Garam Perusahaan
Perwakilan petani garam Desa Pandan, Syafiimengaku, tidak pernah merasakan hasil dengan adanya sistem pengelolaan lahan garam di Desa Pandan.
Menurutnya, lahan garam tersebut dikelola oleh orang luar dan bukan dikelola oleh masyarakat Desa Pandan sendiri.
"Masyarakat sebagian ada masyarakat yang menyewa di lahan garam di sini. Tapi pengelolanya orang luar bukan masyarakat Pandan sendir," keluh Syafii.
"Kami tidak pernah merasakan hasil dari garam sendiri justru kami dapat imbasnya," sambung dia.
• Massa Warga dan Mahasiswa Geruduk Kantor PT Garam, Memaksa Masuk dan Dicegat Aparat
Syafii mengungkapkan, imbas dari lahan PT Garam di Desa Pandan, seperti tembok masyarakat terkikis akibat dari hawa sekitar yang asin.
"Lihat itu tembok-tembok masyarakat di sini terkikis semua karena hawanya asin," kata Syafii.
"Apakah orang luar merasakan itu? Apakah orang PT Garam peduli? Ya tidak," tambahnya.
Selain itu, jalan di Desa Pandan rusak dan berlubang akibat aktivitas mobil PT Garamyang keluar masuk untuk mengangkut berton-ton garam.
• PT Garam Gelar Sosialisasi di Sampang, Inilah Kesepatakan Terbaru Harga Pembelian Garam Petani
"Setiap hari berapa ton mobil PT Garam keluar masuk jalan desa kami, hingga rusak dan berlubang begini, tapi tidak diperbaiki," ucap Syafii.
Lalu, adanya lahan PT Garam yang dekat dengan pemukiman masyarakat Desa Pandan juga dinilai tidak ramah lingkungan.
"Tidak pernah PT garam menyumbang aspal terkait jalan rusak ini," ucap dia.
"Apakah yang ini yang ramah lingkungan? Mau nyumbang aspal gimana wong THR-an aja kami gak pernah dikasi," tegas Syafii.
• Hendak Kabur Menggunakan Bus, Pencuri Uang Kotak Amal Masjid di Kota Blitar Diciduk Polisi