Meski Jokowi dan Maruf Amin Sudah Ditetapkan Sebagai Pasangan Capres Terpilih, TKD Jatim Belum Bubar
Hal tersebut setelah pengajuan gugatan sengeketa hasil Pilpres oleh Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga ditolak oleh Mahkamah Konstitusi
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Aqwamit Torik
Meski Jokowi dan Maruf Amin Sudah Ditetapkan Sebagai Pasangan Capres Terpilih, TKD Jatim Belum Bubar
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Jokowi-Maruf Amin telah ditetapkan sebagai Capres-cawapres terpilih oleh KPU RI pada Minggu (30/6/2019) yang lalu.
Hal tersebut setelah pengajuan gugatan sengeketa hasil Pilpres oleh Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Walaupun Jokowi-Maruf sudah ditetapkan sebagai Capres-cawapres terpilih, Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur (TKD Jatim) untuk Jokowi-Maruf, Machfud Arifin mengatakan TKD Jatim belum dibubarkan.
"TKD belum dibubarkan, masih dalam mengikuti perkembangan tapi pasif," ucap Machfud, Senin (15/7/2019).
• Pembantu Gondol Berlian Rp 850 Juta Milik Majikan setelah 6 Bulan Kerja, Langsung Resign Tanpa Pamit
• Gara-gara Pulsa dan Token Listrik, Uang Rp 375 Juta Milik PNS di Tulungagung ini Habis Terkuras
• Berikut Besaran Gaji PNS 2019, dan Info Pendaftaran CPNS dan PPPK 2019, Pahami Sebelum Mendaftar
Hal tersebut, lanjut Mantan Kapolda Jatim ini sesuai dengan intruksi dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf.
Di Jawa Timur, TKD Jatim berhasil mengantarkan Jokowi-Maruf unggul 65.7 persen.
Salah satu kunci kemenangan TKD Jatim adalah keberhasilan meredam hoax yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Kita punya buzzer di setiap tingkatan, mulai di 38 kabupaten/kota hingga di setiap kecamatan di 38 kabupaten/kota tersebut," ucapnya.
Machfud mengatakan, setiap ada kabar atau berita hoax yang terdeteksi menyerang kubu 01, tim tersebut langsung menimpalinya dengan kabar-kabar yang baik, positif dan berdasarkan data yang kredibel.
"Kita hembuskan yang baik-baik saja ketika orang membikin yang jelek-jelek kita timpali yang bagus-bagus. Ada satu kabar buruk ditimpali lebih banyak. Fakta di lapangan seperti itu," ucapnya. (Sofyan Arif Candra Sakti)