Berita Bangkalan
Polres Bangkalan Kantongi Identitas Pria di Video Provokatif yang Disebar Saat Natal: Dari Jakarta
Polres Bangkalan Kantongi Identitas Pria di Video Provokatif yang Disebar Saat Perayaan Natal: Dari Jakarta.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Para ulama, pendeta, dan Musyarawah Pimpinan Daerah (Muspida) Kabupaten Bangkalan tiba-tiba meggelar pertemuan secara mendadak di Pendapa Agung, Selasa (25/12/2018).
Mereka berkumpul untuk menyikapi beredarnya video berjudul ''Tuhan Yesus Menyatakan Kemulian Nya di Madura'. Video itu menceritakan keberadaan seorang pria di Pasar Senenan, Jalan Teuku Umar Kelurahan Kemayoran.
Pria berkacamata hitam dan menggunakan topi itu membaptis seorang pria menggunakan kopiah putih yang tengah menggendong bocah.
Hasil pertemuan disepakati, para ulama dan pendeta mendesak TNI/Polri mengusut tuntas siapa saja yang ada dalam video tersebut.
• Awas, Perayaan Natal di Bangkalan Diusik Oleh Video Provokasi Oleh Orang Tak Bertanggungjawab
Kapolres Bangkalan AKBP Boby Paludin Tambunan mengungkapkan, pihaknya telah mengetahui identitas pria yang membaptis di video tersebut.
"Identitasnya sudah ada, RS Lubis warga Jakarta. Kami tengah menelusuri siapa pembuat video, motif, dan kapan waktu pembuatan video," ungkapnya usai pertemuan di Pendapa Agung Bangkalan.
Ia menjelaskan, hasil penyelidikan dan penggalian keterangan akan menentukan langkah pihak kepolisian untuk memproses lebih lanjut.
"Hasil pertemuan menyepakati bahwa itu perbuatan tidak benar. Percayakan ke proses hukum," jelasnya.
• Libur Panjang Akhir Tahun, Peziarah di Makam Maulana Malik Ibrahim Gresik Membludak dan Naik 1000 %
Bersama Dandim 0829 Bangkalan Letkol Amr Dodot Sugeng Hariadi, Boby sengaja meminta Bupati Bangkalan R Abd Latif Amin Imron untuk segera mengumpulkan para tokoh ulama dan pendeta di Pendapa Agung.
"Ini masalah sensitif yang harus ditangani cepat dan tepat. Jika tidak, bisa menjadi bola liar karena akan diterima masyarakat secara terpotong-potong," tegasnya.
Ia menambahkan, hasil klarifikasi menyebutkan bahwa dalam momen menjelang atau saat Natal, para pendeta di Bangkalan tidak pernah mengundang atau mendatangkan siapapun.
"Tidak ada yang mengundang, tiba-tiba datang. Tanggal 19 hingga 20 Desember, tiba-tiba datang ke Bangkalan," tegasnya.
• Pantau Pelaksanaan Misa Natal, Kapores Pamekasan Minta Jemaat Selalu Jaga Kerukunan
Sementara itu, Pendeta Yefta Wahyudi juga menyebutkan, bahwa pria pembaptis dalam video itu berasal dari Jakarta.
Pihaknya juga menyesalkan dan mengecam beredarnya video itu karena dinilai sebagai upaya provokasi yang meresahkan di momen Natal dan Tahun Baru.
"Tapi kami tidak mengenalnya. Kami juga tak pernah mengundang siapapun di momen Natal ini. Mungkin berkunjung atau bagaimana kami tidak tahu," tandasnya.
Pulau Madura yang terdiri dari Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep sangat identik dengan masyarakat kaum santri. Kendati demikian, warga Madura mampu menerima keberagaman umat beragama.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangkalan KH Syarifudin Damanhuri meminta masyarakat tetap tenang dan terpancing agar kondusifitas tetap terjaga.
• Disambut Hulk dan Robot Bumblebee, Polres Pasuruan Bikin Pos Pengamanan Unik di Taman Dayu Pandaan
"Pasrahkan kepada pihak yang berwenang, jangan terprovokasi. Kami bersama para pendeta mengecam dan mengutuk karena dalam video itu merupakan tindakan tidak benar," ungkapnya.
Hasil rapat mendadak dan singkat itu melahirkan sebuah kesepakatan agar pihak aparat keamanan, dalam hal ini TNI/Polri, mengusut hingga tuntas siapa di balik video itu.
"Hingga ditemukan orang yang membaptis dan dibaptis. Kami sangat mengapresiasi TNI/Polri termasuk para pendeta dalam masalah ini," pungkasnya. (Ahmad Faisol)