Berita Gresik
Cuaca Buruk dan Gelombang Tinggi, Nelayan di Wilayah Gresik Pilih Tetap Melaut
Para nelayan di wilayah Kecamatan Gresik nekat melaut saat cuaca buruk gelombang tinggi.
Penulis: Soegiyono | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, GRESIK – Para nelayan di wilayah Kecamatan Gresik nekat melaut saat cuaca buruk gelombang tinggi.
Nelayan juga mengaku tidak was-was adanya isu gelombang tsunami wilayah Gresik.
Cuaca buruk berupa hujan lebat dan angin kencang di wilayah Kota Gresik tidak menyurutkan semangat para nelayan untuk mencari nafkah.
“Setiap hari masih berangkat menangkap ikan seperti biasa. Tidak pengaruh adanya gelombang tinggi dan isu-isu tsunami,” kata Suratman, nelayan asal Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik, Kamis (3/1/2019).
• Awali Tahun 2019, Warga Desa Bunder Pamekasan Gelar Dzikir dan Doa Bersama
Para nelayan di wilayah Kecamatan Gresik terus melaut karena untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Bahkan, ketika berangkat melaut, mereka mengaku terkadang juga rugi lantaran tidak mendapat tangkapan ikan.
Untuk sekali melaut, biaya yang diperlukan untuk operasionalnya mencapai Rp 250 ribu.
Kebutuhan itu untuk membeli bahan bakar dan kebutuhan makan.
• Puncak Ratu Pegantenan Pamekasan, Objek Wisata Alam Baru yang Mulai Ramai Dikunjungi Wisatawan
“Yang penting ada usaha untuk mencari nafkah. Rejeki itu Allah yang memberi,” imbuhnya.
Sementara itu, seorang nelayan yang lain, Nanang mengatakan, mencari ikan di wilayah perairan laut Gresik masih tergolong aman.
Ia menilai kondisi laut di wilayah perairan Gresik terhalang Pulau Madura, sehinga mencari tangkapan ikan juga tidak terlalu jauh.
“Paling jauh menangkap ikan dekat Juanda dan dekat Sidayu. Kondisi lautnya masih terhalang Pulau Madura, sehingga ombak laut tidak terlalu tinggi,” kata Nanang, sambil menemani temannya memperbaiki jaring.
• Pemuda di Malang Terancam Penjara 15 Tahun usai Terima Ajakan Kekasih Kabur dari Rumah