Berita Tulungagung
Andalkan Rasa, Begini Proses Mendebarkan Yon Taifib Angkat 3 Korban Avanza Tercebur Sungai Brantas
Andalkan Perasaan, Begini Proses Mendebarkan Yon Taifib Angkat 3 Korban Avanza Tercebur Sungai Brantas.
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Sekitar pukul 01.55 WIB, Selasa (29/1/2019) dini hari, korban terakhir terceburnya minibus Toyota Avanza L 1147 BF berhasil diangkat ke dermaga penyeberangan Pema, di Desa/Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Setelah jenazah terahir dimasukkan ke ambulan, tidak lama berselang perahu karet terakhir dari tiga perahu karet yang digunakan Batalyon Intai Amfibi atau penyelam Yon Taifib Korps Marinir TNI AL merapat di dermaga.
Perahu karet ini mengakut peralatan dan personil penyelam Yon Taifib, yang dimpimpin Letnan Satu (Lettu) Marinir Haerudin.
“Tolong bantu ada yang cedera,” teriak Haerudin, beberapa saat sebelum mendarat.
Seorang anak buahnya dibopong keluar dari perahu menuju ke gazebo ruang tunggu penyeberangan.
Lutut kirinya cedera, saat berupaya keras mengeluarkan jenazah yang mulai membengkak, dan terjepit di jok belakang.
Tujuh penyelam Yon Taifib ini bekerja sekitar 3 jam, sebelum menemukan mobil di dasar Sungai Brantas.
Posisi penemuan mobil sebelumnya sudah disisir Tim SAR gabungan dengan sinar maupun kamera bawah air, namun tidak membuahkan hasil.
• Penyelam Yon Taifib Temukan Avanza yang Kecebur ke Sungai Brantas, 3 Korban Masih Duduk di Jok Mobil
• Dua Warga Surabaya Hilang di Sungai Brantas, Wali Kota Risma Kirim 10 Penyelam Yon Taifib Marinir
• BREAKING NEWS - Tolak Pembangunan Kilang Minyak Pertamina-Rosneft, Warga 6 Desa di Tuban Unjuk Rasa
Bagaimana caranya bisa menemukan posisi mobil?
Kami berkoordinasi dengan saksi yang melihat langsung, dimana posisi mobil jatuh dan dimana mobil hilang kontak mata dari saksi. Kami sudah dapat data dari saksi utama. Barulah kami melakukan penyelaman untuk mencari mobil itu.
Bagaimana proses pencariannya?
Cara bertindak pertama, kami fokus menemukan kendaraan di dasar sungai. Setelah ditemukan, kemudian kami tandai dengan pelampung dan diikatkan ke perahu karet. Setelah itu penyelam mempelajari posisi depan mobil di mana, bagian belakangnya mana. Setelah itu kami fokus proses pengangkatan jenazah
Posisi mobil saat ditemukan bagaimana?
Saat ditemukan posisi kepala mobil ada di barat (arah hilir), bagian belakang miring (menyerong ke utara). Lokasi penemuan airnya memang berputar, jadi kalau mau angkat (mobil) harus ikat roda dua-nya. Mobilnya sudah kami tandai dengan pelampung dua, jadi siap diangkat kapan saja.
Apa kesulitan saat mengeluarkan korban?
Korban pertama kami temukan di jok tengah. Kebetulan kaca jendela sebelah kanan dalam kondisi terbuka, sehingga bisa kami ambil dengan cepat. Pukul 22.00 WIB jenazah pertama sudah bisa dinaikkan.
Jenazah ke-2 dan ke-3 di belakang semua. Karena kondisinya sudah bengkak jadi terjepit bangku di depannya, ini yang menyulitkan kami. Jok belakang jadi penuh.
Penyelam kemudian membuka pintu kanan (tengah), dan melipat kursi. Di sinilah prosesnya sangat sulit, terjari proses tarik-menarik karena jenazah yang terjepit. Akhirnya jenazah bisa lepas, dan kami keluarkan dari pintu kanan yang sudah terbuka.
• Tarif Vanessa Rp 80 Juta Tapi Hanya Dibayar Rp 35 Juta, Begini Aliran Uang Bisnis Prostitusi Online
• Dibilang Dapat Bantuan Mendikbub Ratusan Juta, Kasek di Kota Malang Ketipu 45 Juta Menyaru Kadindik
• Bikin Iriana Jokowi Tergelak Tenangkan Siswa Pakai Bahasa Using, Guru di Banyuwangi Dapat Magic Com
Jenazah ke-3 kembali kami mengalami kendala, karena jenazah ini yang paling besar. Ukurannya tidak mungkin kami keluarkan dari pintu tengah. Akhirnya penyelam membuka pintu driver (sopir) masuk ke tempat mayat kemudian mengikatnya dengan tali.
Penyelam kemudian membuka pintu belakang, talinya terus diolor sehingga jenazahnya mengapung (lewat pintu belakang). Jenazah kemudian mengapung, barulah kami evakuasi.
Rencana lanjut untuk pengangkatan mobil, tapi lihat kondisi personil, akhirnya kami tunda. Karena kami hanya tujuh personil, menyelam bergantian dan banyak yang mual-mual karena bau jenazah korban.
Tapi pada intinya misi kemanusiaan sudah kami lakukan. Semua jenazah sudah diangkat, keluarga korban sudah menemukan kerabatnya. Kami sangat bersyukur sekali, sesuai rencana saat dilepas Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Visibilitas di bawah air kan nol. Bagaimana cara mengevakuasi korban?
Visibilitas tidak ada sama sekali. Walau pakai senter tetap tidak bisa (melihat). Jadi sepenuhnya kami mengandalkan perasaan.
Butuh berapa lama untuk mengakat tiga jenazah itu?
Untuk yang pertama, karena mudah kami hanya butuh 5 menit. Untuk yang ke-2 kami butuh 12 menit. Yang ke-3 yang paling sulit, kami butuh 22 menit.
• Pelaku Ikut Tewas, Polisi Akan Hentikan Kasus Tewasnya Pasangan Selingkuh di Hotel Garuda Pamekasan
• Gara-gara Kaki Terkilir, Bapak 6 Anak ini Enam Kali Cabuli Siswi SMP di Magetan Hingga Hamil 8 Bulan
• 3 Kali Cabuli Bocah di Trenggalek Dikenal via Facebook, Warga Gerebek Sarji & Dikeler ke Balai Desa
Setelah selesai mengangakat korban, apakah langsung kembali ke Surabaya?
Kami bagian dari tim gabungan. Jadi proses untuk kembali dari sini ke Surabaya, kami menunggu perintah selanjutnya. (David Yohanes)