Berita Pamekasan
Setelah Lebih 40 Tahun Mati, Jalur Kereta Api di Madura Mau Diaktifkan Lagi, 2030 Diprediksi Operasi
Setelah Lebih 40 Tahun Mati, Jalur Kereta Api di Madura Akan Diaktifkan Lagi, 2030 Diprediksi Beroperasi.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Mujib Anwar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Sudah 40 tahun lebih jalur kereta api di Madura tidak beroperasi.
Bekas rel kereta api yang ada di sepanjang bahu jalan nasional dari ujung timur Kabupaten Sumenep sampai ujung barat Kabupaten Bangkalan sudah banyak yang hilang, rusak, bengkong dan tertimbun tanah, hingga berubah dan ditempati permukiman warga.
Bekas stasiun juga sudah tidak berbentuk bangunan stasiun lagi.
Bahkan, bekas bangunannya juga sudah tidak tampak lagi.
Namun, pemerintah pusat melalui Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI merencanakan akan mengaktifkan kembali jalur kereta api di Madura.
Rencana reaktivasi ini, sudah disampaikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kepada seluruh perwakilan pemerintah di Madura pada tanggal 12 Desember 2018 lalu.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pamekasan, termasuk yang diundang dalam pemaparan rencana reaktivasi tersebut.
• Banjir Terjang Kota Sampang, Pedagang Pasar Rakyat Rongtengah Jualan di Trotoar Meski Merugi
• Mokong, Delapan WNA Asal China dan Korea Ditindak dan Dideportasi Imigrasi Surabaya
• Mau Pulang ke Rumah Merayakan Hari Ultah Istri, David Malah Dapati Istrinya Tewas Dengan Selingkuhan
• Andalkan Rasa, Begini Proses Mendebarkan Yon Taifib Angkat 3 Korban Avanza Tercebur Sungai Brantas
• Gara-gara Kaki Terkilir, Bapak 6 Anak ini Enam Kali Cabuli Siswi SMP di Magetan Hingga Hamil 8 Bulan
Kepala Sub Bidang Prasarana Wilayah Bappeda Kabupaten Pamekasan Siti Masrihati menjelaskan, informasi reaktivasi kereta api di Madura sudah terdengar sejak tahun 2017 lalu.
Bahkan, reaktivasi itu tidak hanya di Madura, namun dari Surabaya ke Bandara Juanda, di Gresik dan daerah lainnya juga masuk dalam perencanaan.
"Kalau di Madura, jalur yang akan digunakan oleh Kemenhub masih yang lama berdasarkan hasil feasibility study. Kami sudah membuat jalur kereta api baru karena hemat kami, jalur yang lama sulit untuk dimanfaatkan kembali dan sudah banyak ditempati pemukiman warga," ujar Siti Masrihati saat ditemui di kantornya, Selasa (29/1/2019).
Menurut Siti Masrihati, jalur baru hasil kajian Bapedda Pamekasan mendapat apresiasi dari Kemenhub RI dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.
Bahkan, hanya Kabupaten Pamekasan yang dianggap paling serius dalam merespon reaktivasi kereta api.
Tiga kabupaten lainnya belum melakukan pemetaan jalur baru.
"Kami tidak merekomendasikan jalur lama dimanfaatkan semua. Sebab akan menelan biaya besar, karena jalur lama sudah banyak yang beralih fungsi dan ditempati sebagai perumahan penduduk," imbuhnya.
Untuk jalur baru, Bappeda Pamekasan menyarankan agar melakukan pembebasan lahan. Resiko yang akan diambil pemerintah, lebih kecil dari biaya dan masalah sosialnya.
• Istri Sedang Hamil 8 Bulan, Pria di Malang ini Selingkuhi ABG dan 5 Kali Hubungan Intim Hingga Hamil
• Ngecas Handphone di Dalam Kamar, Pemuda di Pamekasan ini Tewas Mengenaskan
• Ahmad Dhani Langsung Ditahan Usai Divonis 1,5 Tahun, Ketua MPR Nilai Ada Perlakuan Berbeda
• BREAKING NEWS - Tolak Pembangunan Kilang Minyak Pertamina-Rosneft, Warga 6 Desa di Tuban Unjuk Rasa
• Pulang Merantau dari Kalimantan Karena Ibunya Meninggal, Pria Magetan ini Malah Bunuh Istri Sendiri
Reaktivasi kereta api di Madura, masuk dalam tahap ketiga dari program utama pengembangan jaringan jalur dan jaringan layanan perkeretaapian. Tahap pertama dan tahap kedua daerah Sidoarjo.
"Untuk mulai operasinya saya kurang mengerti, tapi prediksi saya paling tidak tahun 2030," pungkas Siti Masrihati.