Berita Lumajang
Berebut Hati Seorang Janda, 2 Ayah di Lumajang Terlibat Carok, Sampai Dibawa ke Rumah Sakit
Keduanya terlibat carok atau pertarungan satu lawan satu memakai celurit di Kabupaten Lumajang, Senin (4/3/2019) malam di Kecamatan Tempeh.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Dua pria bernama Solikin alias Topeng (40), sopir truk pasir asal Desa Pasirian dan Mahfud (30) asal Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, terlibat carok.
Keduanya terlibat carok atau pertarungan satu lawan satu memakai celurit di Kabupaten Lumajang, Senin (4/3/2019) malam di Kecamatan Tempeh.
Keduanya terlibat carok karena memperebutkan hati seorang janda asal Kecamatan Tempeh.
• DPRD Sumenep Menyayangkan Keputusan PT Sumekar untuk Kembalikan KMP DBS III ke Dishub
• Aremanita Ini Beber Keuntungan Menikahi Sesama Penggila Sepak Bola, Bisa Jadi Teman Diskusi
Akibat perkelahian itu, keduanya terluka parah hingga harus dirawat secara intensif di RS Bhayangkara, Lumajang.
Namun setelah berdialog bersama polisi, keduanya memilih berdamai dan mengakui kesalahannya.
Di sisi lain, perempuan yang diperebutkan tersebut, memutuskan untuk tidak memilih satu pun dari dua orang itu.
“Keduanya telah menyadari kesalahan mereka dan memilih jalur damai. Mereka berdua juga masih memiliki anak yang harus dihidupi," kata Kapolres Lumajang, AKBP M Arsal Sahban, Selasa (5/3/2019).
• Dugaan Pelecehan Seksual Tertangkap Kamera CCTV, Polisi Terjunkan Personel Selidiki Kasus
• Jelang Pemilu 2019, Bupati Pasuruan Imbau Warganya Ikuti Istighosah dan Doa Rutin Tiap Malam Jumat
"Sehingga jauh lebih bijak bila kasus tidak kami lanjutkan atas dasar restorative justice yaitu penyelesaian pidana di luar peradilan," tambahnya.
"Apalagi mereka sebenarnya sebagai pelaku juga sebagai korban dalam kasus ini. Saya berharap semoga tidak ada lagi menyelesaikan masalah dengan cara carok di Lumajang,” imbuh AKBP M Arsal Sahban.
Menurut AKBP M Arsal Sahban, kedua orang itu merupakan ayah yang menjadi tulang punggung keluarga dan harus menghidup keluarganya.
Untuk itu, pihaknya berharap, warga bisa mengedepankan cara dialogi dan memakai kepala dingin dalam menyelesaikan persoalan.
• Diduga Keracunan Gas, Petani Asal Ponorogo Tewas di Dalam Sumur Depan Rumah
• Pakai Kunci Palsu, Maling Motor di Bojonegoro Gondol Satu Kendaraan Korban
Karena jika berkelahi, apalagi membawa senjata tajam, ucap AKBP M Arsal Sahban, bakal membahayakan mereka dan orang lain.
Jika mengacu kepada hukum positif, Mahfud dan Solikin seharusnya dikenakan Pasal 184 KUHP ayat 3 tentang perkelahian satu lawan satu yang mengakibatkan lawan terluka, dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.
Namun dengan alasan kemanusiaan, akhirnya AKBP M Arsal Sahban memutuskan menghentikan kasus pidana tersebut.
• Mayat Pria Ditemukan Tersangkut di Bawah Jembatan, Tanpa Busana dengan Posisi Kaki Berada di Atas
• Lapak di Pasar Kedundung Sampang Masih Muat, Pedagang Pilih Berjualan di Pinggir Jalan
Dendam Suami setelah Istri Digoda Laki-Laki Lain
Diduga lantaran dendam lama yang dipicu soal perempuan, empat orang yang berseteru melakukan duet dengan cara carok. Saling bacok terjadi antara satu orang melawan tiga orang.
Tidak ada korban tewas dalam carok tersebut. Namun empat yang saling bacok itu mengalami luka-luka berat dan satu orang lagi luka ringan.
Peristiwa yang menggemparkan warga itu terjadi di Desa Bilis-Bilis, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Kamis malam (11/1/2017) lalu.
Empat warga yang terlibat carok, adalah Wahyudi (30), warga Desa Duko, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.
Melawan tiga orang, yakni Matsani (35), warga Desa Sumber Nangka dan Ainur Rahman (27) serta Andi (25) juga warga Desa Sumber Nangka, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean Sumenep, Madura.
• DPRD Sumenep Menyayangkan Keputusan PT Sumekar untuk Kembalikan KMP DBS III ke Dishub
• Aremanita Ini Beber Keuntungan Menikahi Sesama Penggila Sepak Bola, Bisa Jadi Teman Diskusi
Carok satu lawan tiga itu juga melibatkan Moh Saleh (37), warga Desa Sumber Nangka yang bertindak sebagai pelerai aksi Carok tidak imbang.
Namun dia akhirnya juga terluka terkena imbas sabetan senjata tajam milik mereka yang terlibat carok.
Kapolres Sumenep AKBP Fadhilah melalui Kasubag Humas AKP Abdul Mukit, menyebutkan, tragedi berdarah diduga karena dendam lama antara kedua belah pihak yang berseteru yang diawali pada tahun 2008 lalu, alias sekitar 10 tahun lalu.
Kala itu, Wahyudi dibacok oleh Ainur Rahman dan Mat Sani. Pada tahun 2010 lalu, gantian Wahyudi balas dendam dan membacok Ainur Rahman.
• 5 Pemain Madura United Absen Laga Kedua Piala Presiden, Dejan Minta Pemain Pengganti Unjuk Gigi
“Penganiayaan itu berawal atas dugaan Ainur Rahman dan Mat Sani menggoda istri Wahyudi, pada tahun 2008 lalu, dan 2010 serta dendam itu masih terus berlangsung hingga kejadian sekarang ini,” kata Mukit, Jumat (12/1/2017).
Dikatakan, pada carok yang terjadi Kamis itu, sebelumnya Wahyudi berpapasan dengan Ainur Rahman dan Mat Sani berpapasan di Jalan Desa Bilis-bilis.
Karena dendam lama, Ainur Rahman dan Mat Sani yang sudah menaruh dendam lama lalu mengejar Wahyudi. Tidak hanya Ainur Rahman dan Mat Sani yang mengejar Wahyudi, tetapi juga diikuti oleh Andi.
Tepat di jalan setapak Desa Bilis-Bilis itu Wahyudi berhasil dicegat, lalu kemudian duel tak imbang satu lawan tiga.
Baik Wahyudi serta ketiga lawannya sama-sama menghunus senjata tajam jenis celurit dan pedang. Carok tak bisa terhindarkan, mereka saling bacok dan luka-luka tak terhindarkan.
• Tunjukkan Fanatisme, Aremanita Asal Tulungagung Ini Jadikan Logo Klub Arema FC sebagai Mas Kawin
“Pada saat carok tak imbang itu terjadi, datanglah Mohammad Saleh, tokok masyarakat warga sekitar datang melerai carok tersebut. Namun juga mengalami luka-luka terkena sabetan senjata tajam, hingga kemudian carok berhenti,” ucap Farid, warga yang turut membantu mengevakuasi korban luka-luka.
Warga baru datang mengevakuasi keempat warga yang terlibat carok setelah aparat kepolisian dan aparat desa setempat datang ke lokasi kejadian.
Mereka yang terluka segera dievakuasi ke puskesmas setempat dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.
Yang terluka parah, adalah Wahyudi yang menderita luka hampir di sekujur tubuhnya, yaitu luka robek pada pergelangan tangan kanan bagian punggung belakang, lengan atas tangan kiri. Kepala samping kiri juga robek pada pelipis, dan robek pada perut bawah kanan samping garis tengah tubuh isi perut keluar.
• 78 Ribu Lembar Surat Suara Pemilu 2019 Rusak, KPU Sumenep Melapor ke KPU Jatim
Wahyudi juga mengalami luka robek pada lengan kanan bagian samping dalam dibawah siku, luka robek di leher samping kanan, daun telinga kanan dan leher bagian belakang.
Lalu Matsani mengalami luka-luka serius pada dada kiri bagian bawah, diatas tulang iga melayang, robek pada dada kiri samping garis tengah tubuh sebagian lemak bawah kulit keluar.
Begitu pula dengan Ainur Rahman, mengalami luka robek pada dada kiri dari garis tengah tubuh sampai kebawah dibawah ketiak kiri kedalaman sampai otot.
• Modus Pelaku Pelecehan Seksual Tanya Arah, Pengendara Motor Pamer Alat Kemaluannya ke Pelajar SMA
Istri Tega Bunuh Suaminya Karena Kasmaran Dengan Pria Selingkuhannya
Kasus pembunuhan Mistoyo, (45), warga Desa Batang Batang Laok, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep yang diduga diracun oleh Insiyah, (40) istrinya sendiri akhirnya berhasil diungkap oleh polisi.
Ini setelah Polres Sumenep berhasil menangkap dalang pelaku pembunuhan suami oleh istri tersebut, yakni Surahwan.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada hari Kamis, (13/12/2018) lalu, sekitar pukul 08.15 WIB.
Namun, kasus tersebut baru dilaporkan dua hari setelahnya, pada hari Sabtu, (15/12/2018).
• Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Bertekad Dukung BPWS dalam Pembangunan Pulau Madura
Pelapornya adalah Anwar (30) warga Dusun Duko Desa Batang Batang Laok, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep.
Kasatreskrim Polres Sumenep AKP Tego S Marwoto mengatakan, modus dari pembunuhan terhadap Mistoyo adalah perselingkuhan.
Insiyah, istri Mistoyo ternyata berselingkuh dengan Surahwan (41), warga Desa Poteran, Kecamatan Talango, Sumenep.
Sebelum kejadian tragis menimpa Mistoyo, Insiyah istrinya ternyata telah menjalin hubungan asmara dengan Surahwan selama satu bulan. Dia benar-benar kasmaran dengan pria idaman lain alias PIL-nya tersebut.
"Bahkan kedua pasangan selingkuh sudah behubungan badan satu kali," ujar Tego S Marwoto. (Sri Wahyunik/Muhammad Rifai/Ali Hafidz Syahbana)
• Skor Akhir PSS Sleman Vs Madura United, Laskar Sapeh Kerrab Bungkam Elang Jawa dengan Skor 2-0