Banjir Terjang Jatim
Pantau Kondisi Banjir di Madiun, Khofifah Minta Siapkan Sand Bag untuk Buat Tanggul di Balerejo
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun langsung meninjau penyebab banjir yang merendam 39 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Madiun, K
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, MADIUN - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun langsung meninjau penyebab banjir yang merendam 39 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Madiun, Kamis (7/3/2019).
Didampingi Bupati Madiun Achmad Dawami atau Kaji Mbing, BBWS dan juga jajaran Pemprov Jawa Timur, Khofifah meninjau tanggul Sungai Jeroan yang jebol.
Pasalnya dari pemaparan penyebab banjir di Madiun, ternyata penyebabnya adalah meningkatnya debit air sungai Bengawan Solo yang kemudian turun ke Sungai Bengawan Madiun.
• Satu Keluarga Terlibat Kecelakaan Maut di Tol Madiun-Nganjuk, 1 Penumpang Tewas di Lokasi Kejadian
• Berniat Cari Suaminya, Ibu Asal Sukabumi Kecopetan di Terminal Bungurasih dan Terlunta di Lamongan
• DPRD Sumenep Kritik Disperindag Optimalkan Pasar Ternak Sumenep: Agar Pasar Ternak Segera Diminati
Kemudian menurunkan debit air yang tinggi ke Sungai Jeroan hingga membuat tanggul jebol dan meluapkan di anak-anak sungai Jeroan di Madiun.
Jalanan berlumpur sepanjang 200 meter menuju lokasi tanggul yang jebol disusuri Khofifah sembari melihat derasnya aliran air di Sungai Jeroan.
Gubernur perempuan pertama Provinsi Jawa Timur itu mengatakan, ada dua opsi untuk bisa menangani tanggul yang jebol.
"Kalau mau yang permanen ya lebih baik pakai plengsengan. Kalau non permanen bisa pakai tanggul," kata Khofifah.
• Ibu di Madura ini Langsung Buang Bayi yang Dilahirkan di Selokan Kuburan, Saat Melihat Kakinya Cacat
• Jelang Debut di Piala Presiden Bersama Madura United, Andik Vermansah Akui Senang dan Doakan MU
• Hujan dan Angin Kencang Robohkan Rumah Seorang Nenek di Pamekasan, Beruntung Tak Ada Korban Jiwa
Setelah berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo, ia meminta agar ada ekskavator yang bisa segera bergerak begitu air surut.
Selain itu juga melakukan pembersihan dan membangun tanggul agar jika ada hujan yang intensitasnya tinggi tidak lagi membuat air meluap ke perkampungan.
"Kita tadi sudah diskusi dengan BBWS mereka sudah menjanjikan dua jam lagi tanggul Balerejo akan disiapkan sand bag untuk membuat tanggul di Balerejo," tegas Khofifah.
Itu adalah langkah jangka pendek yang bisa ditempuh. Sedangkan untuk jangka panjang, Khofifah berharap ke depan BBWS Bengawan Solo bisa membuatkan plengsengan di sungai Jeroan.
Lantaran saat ini tidak ada plengsengan yang membatasi antara daerah aliran sungai dengan kawasan daratan perkampungan warga. Bahkan langsung berbatasan langsung dengan rumah warga dan juga peternakan warga.
"Nah nanti ke depan dalam Musrenbang, kita ingin nanti ada koordinasi mana mana yang menjadi kewenangan Pemkab, Provinsi dan nasional," katanya. (Fatimatuz Zahroh)