Mengintip Isi Doomsday Vault, Gudang Raksasa Simpan Semua Kebutuhan Untuk Persiapan Hari Kiamat

Banyaknya isu tentang hari kiamat membuat beberapa orang berbondong-bondong mempersiapkan segala sesuatu untuk menghindari hari tersebut.

Editor: Aqwamit Torik
Daily Mail
Doomsday Vault 

TRIBUNMADURA.COM - Banyaknya isu tentang hari kiamat membuat beberapa orang berbondong-bondong mempersiapkan segala sesuatu untuk menghindari hari tersebut.

Seperti yang diketahui, Indonesia saat ini sedang diterpa isu kiamat yang membuat beberapa warga di Jawa Timur mengungsi.

Ternyata selain Indonesia, orang luar negeri juga berbondong-bondong mempersiapkan diri menghadapi kiamat.

Bahkan ada yang menyiapkan gudang atau bunker khusus untuk berlindung serta menyimpan segala kebutuhan manusia, pasca hari kiamat.

Tentu saja, biaya yang dikeluarkan tak murah, karena perlu biaya besar untuk membangun sebuah bangunan yang canggih dan diperkirakan kuat menghadapi hari kiamat.

Gudang tersebut terletak strategis di tanah bersalju agar bisa mengawetkan makanan sekaligus menjadi kulkas alami.

Mengutip dari Daily Mail, Kamis (28/3/2019) salah satu hasil akal dan perbuatan manusia adalah persiapan menghadapi kiamat.

Ternyata Jadi Anak Angkat Ronaldo Tak Mudah, ABG Asal Aceh Ungkap Tiga Permintaannya yang Terkabul

Madura United Dipenuhi Pemain Top, Pelatih Persela Antisipasi Lumpuhkan Lawan Gunakan Taktik Marking

Persela Lamongan Matangkan Taktik Lawan Madura United di Piala Presiden dan Waspadai Pemain ini

Saking takutnya akan kiamat, manusia membuat sebuah gudang yang dinamai Doomsday Vault.

Doomsday Vault sendiri adalah sebuah gudang yang menyimpan segala kebutuhan manusia saat kiamat tiba.

Doomsday Vault terletak di Longyearbyen, Kepulauan Svalbard, Norwegia Utara.

Didalamnya terdapat segala kebutuhan manusia mulai yang paling dasar sampai yang tinggi.

Contoh saja di Doomsday Vault tersimpan makanan yang dikeringkan dan tahan lama, pakaian, air, obat-obatan serta lain sebagainya.

Bahkan di sana disimpan satu juta sampel gen dari manusia, hewan dan tumbuhan jikalau nantinya ingin 'mengkloning' kehidupan baru setelah kiamat lewat.

Doomsday Vault sendiri dibangun dibawah tanah Permafrost yang beku Utara Norwegia dengan satu pintu masuk mencuat keluar berbentuk persegi panjang.

Sengaja dibangun di dalam tanah yang bersuhu dingin lantaran sebagai 'kulkas raksasa alami' agar apa yang disimpan di Doomsday Vault tahan lama.

Mertua Tuding Alat Kelamin Menantu Penyebab Putrinya Tewas, Polisi Ungkap Faktor Kematian Anak Sito

Lihat Alat Kelamin Menantunya Tak Sebesar yang Diduga, Mertua Cabut Laporan di Polisi dan Minta Maaf

Ajak Warga Tak Golput Pemilu 2019, Polisi Tuban Manfaatkan Meme Tuman dan Wajah Kapolsek Senori

Diklaim bangunannya tak bisa dihancurkan, Doomsday Vault dianggap sebagai satu-satunya harapan manusia bertahan jikalau dunia kiamat.

Namun eksistensi Doomsday Vault sebagai harapan manusia saat kiamat kini mulai diragukan.

Mengutip Science Alert, pemanasan global menyebabkan lapisan es tanah permafrost mulai mencair.

Hal ini menyebabkan kulkas raksasa alami itu kehilangan daya dinginnya yang bisa menyebabkan rusaknya segala apa yang disimpan dalam Doomsday Vault.

"Dalam skenario sedang hingga tinggi untuk emisi iklim di masa depan," suhu udara tahunan akan meningkat sekitar 10 derajat Celcius di bawah emisi tinggi, dan 7 derajat Celcius di bawah emisi sedang, kata para ilmuwan.

Kenaikan suhu itu akan menyebabkan perubahan drastis untuk kawasan dimana Doomsday Vault berada.

Hujan deras akan lebih sering terjadi dan tanah longsor akan mengancam keadaan Doomsday Vault.

Isu Kiamat di Indonesia

Sebelumnya, terkuaknya isu kiamat yang menyebabkan 52 orang warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, secara serentak pindah ke wilayah Kabupaten Malang mengikuti Kiainya, setelah viral di media sosial.

Kisah tersebut menjadi viral setelah diunggah netizen bernama Rizky Ahmad Ridho, di grup Facebook Info Cegatan Wilayah Ponorogo (ICWP), pada Senin (11/3/2019) sekitar pukul 10.14 WIB.

"#kepoinfo seng omahe watu bonang enek ora jarene lemah' pdo.di dol.gek pindah neg malang kae kronologine pie.. Seng 2 krngu" jarene kenek doktrin seng kiamat disek dwe daerah kno gek jarene neh kui gae jaket MUSA AS..kui aliran opo lurrr.samarku mbat brawek neg daerah" lio..Ngnu wae..mergo rdok nyamari babakan ngne kie wedi ko mbat di gae edan lak io.jembuk," tulis Rizki di Grup ICWP.

Kira-kira dalam bahasa Indonesia, berarti:

"#kepoinfo yang rumahnya di Watu Bonang ada apa tidak. Katanya tanah semua dijual terus pindah ke Malang itu gimana kronologinya. Dengar-dengar katanya kena doktrin yang kiamat pertama daerah situ dan katanya ada yang pakai jaket MUSA AS. Itu aliran apa, khawatirku merembet ke daerah lain. Gitu aja. Soalnya agak membahayakan bab seperti ini takutnya malah membuat orang gila".

Unggahan tersebut mendapat respon lebih dari 1400 komentar dan 1000 like dari netizen.

Seorang nettizen bernama Muhtar Tatung, membenarkan kabar tersebut.

Muhtar mengatakan, di desanya memang terdapat keluarga yang tiba-tiba menjual mobil, motor, sapi.

Itu dikukan lantaran percaya empat tahun lagi akan tiba kiamat.

Perdagangan Satwa Ilegal Dibongkar Polda Jatim, Dua Ekor Primata Lutung Budeng Mati Saat Disita

Hendak Beli Bakso, Pria Asal Sidoarjo Temukan Mayat Bayi di Sekitar Rel Kereta Api Waru

Polisi Tangkap 11 Pelaku Pencurian Motor dan Perampasan Ponsel, 4 di Antaranya Masih di Bawah Umur

Setelah itu, orang tua bersama anak dan istrinya diajak ke Malang untuk beribadah.

"Gonku enek mas mobile montore sapine didol jare 4thun engkas rep kiamat. wong tuane sak anak bjone diajak neng malang.jare rep ngibadah tohok," tulis Muhtar.

Sementra pemilik akun Che Chipruetz Philhaophipholhepher mengatakan, rumah warga yang pindah ke Malang, menjual rumah dan hewan peliharaan dengan harga murah.

"Lemah sak omah gur diD0l 20 juta Lurrr,,, Gek kandang sak sapine gur 8 juta,,,,,.(Tanah dan rumah cuma dijual seharga Rp 20 juta, kandang dan sapinya cuma Rp 8 juta)," tulis Che Chipruetz.

Sementara itu, Kepala Desa Watu Bonang, Bowo Susetyo, Rabu (13/3/2019) membenarkan, bahwa ada sekitar 16 KK di dua dusun, yakni Dusun Krajan dan Dusun Gulun yang pindah ke Kabupaten Malang untuk mengikuti pengajian.

"Yang ikut 16 KK, 14 KK di Dusun Krajan dan 2 KK di Dusun Gulun," katanya.

Bowo Susetyo juga membenarkan, bahwa ada empat rumah milik warganya yang berangkat ke Malang yang dijual, dengan harga sekita Rp 20 juta.

"Rata-rata dijual 20 juta, untungnya yang beli tetangga atau saudaranya sendiri," jelasnya.

Kata Bowo Susetyo, sebanyak 52 orang warganya yang pindah ke Kabupaten Malang karena isu kiamat itu pergi secara sembunyi-sembunyi.

Saat pindah, mereka, kata Bowo, juga tidak mengurus administrasi surat pindah di kantor desa dan sekolah.

Semangat Terpompa Usai Anak Pertama Lahir, Aleksandar Rakic Siap Gedor Gawang Persela Lamongan

Pemilu 2019, Polres Pamekasan Gelar FGD Satgas Nusantara, Ali Maschan Moesa dan Saad Ibrahim Hadir

Dapat Donor Sumsum Tulang Belakang, AHY Ceritakan Kondisi Paling Terkini Ani Yudhoyono di Singapura

"Keberangkatan warga itu disembunyikan. Ada sesuatu yang disembunyikan," ungkapnya.

Bahkan, Bowo Susetyo juga mengatakan, bahwa ada satu warga yang berencana akan pindah.

Saat ditanya mengaku tidak akan berangkat. Tapi pada malam harinya, mereka berangkat ke Malang secara sembunyi-sembunyi.

"Dari 53 warga desa saya yang pindah ke Malang tersebut, 10 di antaranya masih SD dan dua di antaranya masih berstatus pelajar SMP," tegas Bowo Susetyo.

Berita ini telah tayang di Gridhot.id yang berjudul "Doomsday Vault, Gudang yang Menyimpan Segala Kebutuhan Manusia Saat Kiamat Tiba" https://hot.grid.id/amp/181680054/doomsday-vault-gudang-yang-menyimpan-segala-kebutuhan-manusia-saat-kiamat-tiba?page=all

Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved