Kasus Pemerkosaan
Diperkosa Tetangga, Wanita ini Lahirkan Dua Anak, Saat Problem Rumit ini Muncul Warga Minta Tes DNA
Diperkosa Tetangga, Wanita ini Lahirkan Dua Anak, Saat Problem Rumit ini Muncul Warga Minta Tes DNA
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
Diperkosa Tetangga, Wanita ini Lahirkan Dua Anak, Saat Problem Rumit ini Muncul Warga Minta Tes DNA
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Kasus pemerkosaan terhadap wanita dengan keterbelakangan mental kembali terjadi dan berujung memilukan.
Akibat benih haram yang ditabur di dalam rahimnya, wanita korban pemerkosaan ini hamil dan melahirkan anak yang tidak diinginkannya.
Peristiwa tersebut langsung membuat heboh warga dan akhirnya berujung ke masalah hukum.
Wanita dengan keterbelakangan mental yang diduga menjadi korban pemerkosaan hingga melahirkan tersebut adalah SP.
Dia berusia 28 tahun dan tinggal di Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Setelah perutnya membesar, SP akhirnya melahirkan anak perempuan di RSUD dr Iskak Tulungagung.
Mendapati itu, perangkat Desa Ngrejo melaporkan kejadian ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung.
• Guru Honorer Dimutilasi Ternyata Pengusaha Muda, Inilah Daftar Bisnis dan Usaha yang Dikelolanya
• BREAKING NEWS - Budi Hartanto, Guru Honorer Dimutilasi Sempat Melawan Sebelum Dieksekusi dan Dibunuh

• UPDATE TERBARU Kasus Guru Honorer Dimutilasi, Tiga Motif Guru Budi Dihabisi dan Sosok Pelakunya
• Polisi Periksa 13 Teman Dekat Guru Honorer Dimutilasi, Muncul Sosok Pria Terakhir Jelang Korban Mati
Sekretaris Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, Wiwik Agung Suryanto mengatakan, dirinya sudah bertanya dengan SP terkait kejadian yang menimpanya.
SP mengaku, pelaku yang memperkoa dan menanam benih haram di rahimnya adalah S (57), yang tidak lain adalah tetangganya sendiri.
S sebelumnya pernah melakukan mencabuli korban beberapa tahun silam, hingga hamil.
Namun saat itu perkaranya diselesaikan dengan cara kekeluargaan, karena S mau bertanggung jawab.
“Waktu itu dia sanggup membiayai persalinan, hingga menyekolahkan anaknya,” ujar Wiwik, Jumat (5/4/2019).
• Usai Perkosa Bocah 15 Tahun, Dukun ini Juga Cabuli Sejumlah Gadis Muda Pakai Senjata Jodoh & Rezeki
• Usai Diberi Minum Tetangganya, Beberapa Saat Kemudian Pemuda di Tuban ini Tewas Mengenaskan
• Tiga Jam Setelah Masuk Kamar Orang Tuanya di Lamongan, Bapak Muda Anak Satu ini Malah Meregang Nyawa
Namun anak yang dilahirkan itu meninggal dunia.
Kini kejadian serupa terulang kembali hingga SP melahirkan seorang bayi perempuan.
Namun kali ini S membantah telah mencabuli SP.
Karena itu, perangkat desa melaporkan kejadian ini ke polisi, agar dilakukan penyelidikan.
Masih menurut Wiwik, bahkan jika memang S tetap tidak mengakui perbuatannya, agar dilakukan tes DNA.
“Dengan tes DNA kan nantinya semua akan terbukti siapa ayah biologis bayi itu,” tegas Wiwik.
Wiwik berharap, pelaku nantinya dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.
SP yang mengalami keterbelakangan mental ini sebelumnya pernah bersuami.
Namun kemudian bercerai karena sang suami juga sama-sama mengalami keterbelakangan mental.
SP selama ini tinggal bersama neneknya yang sudah tua, dan termasuk keluarga miskin.
Sementara dari rekaman dialog dengan SP yang dibuat warga, perempuan ini mengakui diperkosa oleh S.
Dalam pengakuannya, saat itu SP tengah mencari pakan kambing, sementara S tengah mencari kelapa di kebun.
Tiba-tiba S mengejarnya dan dipaksa untuk berhubungan badan.
SP mengaku menolak ajakan itu, namun S mengancam akan menyembelihnya.
“Arep ngomong arep dibeleh kok (cerita ke orang lain akan disembelih),” ucap SP kepada warga yang menanyainya.
Perbuatan cabul itu dilakukan S pada pukul 09.00 WIB.
Kemudian S mengulangi perbuatannya pukul 12.00 WIB.
Akibat pemerkosaan itulah SP hamil hingga melahirkan anak perempuan.