Guru Honorer Dimutilasi, ASN Nganjuk Penuhi Daftar Saksi Pembunuhan, Polisi Ungkap Keterkaitannya

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Polisi menambah jumlah saksi kasus guru honorer dibunuh asal Kediri, Budi Hartanto (28).

Saksi kasus guru honorer dimutilasi asal Mojoroto, Kota Kediri, kini bertambah menjadi 14 orang.

Sebelumnya, polisi menetapkan ada 13 orang saksi kasus guru honorer dimutilasi tersebut.

• Asmara Diduga Jadi Penyebab Guru Honorer Dimutilasi, Polisi Selidiki Kecenderungan Orientasi Seksual

• Penemuan Mayat Tanpa Kepala dalam Koper, Guru Honorer Diduga Dimutilasi di Wilayah Kabupaten Kediri

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, penyidiknya baru saja periksa satu orang saksi baru.

Sehingga, total saksi dalam proses pengungkapan kasus ini sejauh ini sedikitnya berjumlah 14 orang.

"Dia kami periksa kemarin sampai malam, kami sudah pulangkan saksi itu," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Jumat (5/4/2019).

Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, satu di antara saksi yang diperiksa berstatus seorang ASN.

• Polda Jatim Ambil Alih Kasus Penemuan Mayat dalam Koper Tanpa Kepala di Blitar

• Penemuan Mayat di Depan Kantor Kecamatan Gedangan Sidoarjo, Jenazah Ditemukan di Tumpukan Sampah

Menurut Kombes Pol Frans Barung Mangera, saksi tersebut merupakan ASN di lingkungan Kabupaten Nganjuk.

"Dia kami periksa dan kami uji alibinya," lanjut Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Setelah beberapa jam proses pemeriksaan berlangsung, keterangan ASN tersebut terbukti konsisten.

Saksi tersebut disebut telah terbukti konsisten sesuai dengan pernyataannya sejak awal.

• Penemuan Mayat Tanpa Kepala di Blitar, Korban Balas Pesan WA Rekannya Sebelum Tewas Dimutilasi

• Penemuan Mayat dalam Koper di Blitar, Jasad Korban Diduga Ditemukan Tanpa Bagian Kepala

"Saat kami uji alibinya, ternyata tidak ada hubungannya. Meskipun saksi mengaku pernah komunikasi dengan korban," katanya.

Dari keterangan tersebut, diduga saksi ASN tidak memiliki keterkaitan dengan penembunuhan guru honorer tersebut.

"Ini benar, pada hari dan jam saat kematian korban, saksi tidak ada sangkutpautnya," ucap dia.

Kendati demikian, Polda Jatim masih akan terus menggali informasi pada saksi tersebut.

• Djadjang Nurdjaman Terancam Tak Dampingi Persebaya Surabaya Jika Lolos ke Final Piala Presiden 2019

• KPU Sumenep Dukung Penangkapan Oknum Penyelenggara yang Terbukti Tak Netral Selama Pemilu 2019