Peserta SBMPTN 2019 yang Ingin Tahu Lolos atau Tidak, Cukup Pantau Lewat Aplikasi QuickRank ini

Peserta SBMPTN 2019 yang Ingin Tahu Lolos atau Tidak, Cukup Pantau Lewat Aplikasi QuickRank ini

TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Universitas Jember (Unej) merintis aplikasi simulasi mobile QuickRank alias Aplikasi QuickRank.

Aplikasi QuickRank merupakan aplikasi berbasis android dan IOS yang dapat diunduh secara gratis ini diharapkan dapat membantu peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) untuk memprediksi peluangnya lolos dalam SBMPTN 2019.

Pelaksanaan SBMPTN 2019 ini memakai sistem yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pembeda utama adalah peserta SBMPTN 2019 wajib mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Potensi Akademik.

Hasil UTBK inilah yang akan menjadi modal bagi para peserta untuk mendaftarkan diri guna memilih program studi di PTN yang dituju.

Perubahan ini membuat peserta SBMPTN 2019 yang sudah menerima hasil UTBK bertanya-tanya bagaimana menggunakan nilai yang sudah diterima untuk memilih program studi yang diidam-idamkan.

“Kami di Humas Universitas Jember banyak menerima pertanyaan dari peserta UTBK tentang bagaimana harus memilih program studi berdasarkan nilai yang telah diperoleh, berapa passing grade program studi X, atau apakah dengan nilai yang didapat yang bersangkutan akan diterima di program studi tertentu,” ujar Kepala Humas dan Protokol Unej, Agung Purwanto, Jumat (31/5/2019).

• Gara-gara Youtube, Siswa SMPN di Kota Malang ini Berhasil Meraih Nilai Tertinggi Ujian Nasional

• Jasa Joki Masuk FK UMS Capai Rp 125 juta, Mahasiswa ITB & UGM yang Jadi Joki Hanya Dibayar Rp 5 Juta

• BREAKING NEWS: Polda Jatim Ungkap Daftar Buron Pembakaran Polsek Tambelangan, Ada Nama Habib & Kiai

• Lima Hal yang Perlu Diperhatikan Peserta UTBK SBMPTN 2019, Teliti Tata Tertib Pelaksanaan Ujian

Untuk membantu para peserta SBMPTN 2019 melakukan simulasi pemilihan program studi di PTN, UPT TIK Universitas Jember merintis aplikasi simulasi mobile QuickRank.

Aplikasi berbasis android dan IOS yang dapat diunduh secara gratis ini diharapkan dapat membantu peserta untuk memprediksi peluangnya lolos dalam SBMPTN 2019.

Menurut Agung penggunaan aplikasi QuickRank cukup mudah.

Peserta tinggal memasukkan nomor peserta UTBK, nama, alamat email, provinsi, kabupaten serta nama sekolah.

Kemudian peserta juga harus memasukkan nilai UTBK yang benar dan memasukkan dua pilihan program studi yang dituju.

Selanjutnya aplikasi QuickRank akan melakukan simulasi berdasarkan data nilai dan jumlah pemilih yang memilih program studi tertentu.

Hingga muncul posisi peringkat peserta diantara sekian banyak peminat di program studi yang sama.

“Namun perlu diingat, aplikasi QuickRank hanya sekadar simulasi, oleh karena itu bergantung pada banyaknya peserta yang menggunakan," jelasnya.

• PPDB SMA Negeri di Surabaya Dimulai, Warga Langsung Berebut Antre Mulai Subuh

• Nasibnya Berada di Ujung Tanduk, Pelatih Persebaya Djanur Hanya Pasrah ke Dua Pihak Penentu ini

• Demi Bhineka Tunggal Ika, Sudah 20 Tahun Istri Gus Dur Ny Sinta Gelar Sahur Bareng Umat Lintas Agama

• Kenalan via Facebook, Mahasiswa ini Hamili Cewek Muda yang Ternyata Adiknya Sendiri & Terikat Darah

"Makin banyak peserta SBMPTN yang menggunakan aplikasi QuickRank, maka akurasinya makin tinggi,” imbuhnya.

Dengan adanya informasi data peminat dan kuota di sebuah program studi di semua PTN di tahun sebelumnya, maka peserta dapat mempertimbangkan peluangnya akan lolos atau tidak.

"Misalnya saja yang bersangkutan ada di peringkat 35 sementara tahun lalu kuotanya hanya 30 kursi maka tentu harus berpikir ulang untuk mencari program studi lainnya,” jelas Agung Purwanto.

Agung mengimbau agar peserta SBMPTN 2019 yang berminat menggunakan aplikasi QuickRank agar tidak sembarangan memasukkan nomor peserta UTBK-nya.

“Hanya nomor yang sudah terdaftar dalam UTBK yang bisa digunakan. Begitu pula sajian pilihan program studi pun juga sesuai dengan kelompok ujian. Jadi tidak bisa peserta kelompok ujian Soshum memilih program studi kelompok Saintek, atau sebaliknya,” pungkas Agung Purwanto.

• Ketahuan Selingkuh, Lutfi Nekat Cekik Istri Hingga Tewas di Depan Anaknya: Sudah Pa Kasihan Mama

• Dukung TNI/Polri, Ulama Besar Jatim dan Kiai Khos Minta Aktor Intelektual Kerusuhan 22 Mei Ditangkap

• Anak Petani dan Tukang Bersih-Bersih Balai Desa Lulus Cumlaude, Selesaikan Pendidikan Cuma 3,5 Tahun

• Fakta Terbaru MUTILASI di Pasar Besar Malang, Korban Tak Bisa Penuhi Nafsunya Sugeng Resmi Tersangka