Berita Surabaya
Demi Lulus Tepat Waktu, Mahasiswa Pemilik Tugas Akhir Ribuan Halaman Rela Pangkas Waktu Tidur
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini mampu mengerjakan Tugas Akhir setebal 3.045 halaman.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini mampu mengerjakan Tugas Akhir setebal 3.045 halaman
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Nama Muharom Gani belakangan menjadi perbincangan orang.
Itu lantaran setelah mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktir Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini mampu mengerjakan Tugas Akhir yang tak biasa.
Muharom Gani mampu mengerjakan Tugas Akhir ribuan halaman, sebagai satu di antara sejumlah syarat lulus dari kampus.
• Mahasiswa ini Mampu Kerjakan Tugas Akhir Setebal 3.045 Halaman dalam Waktu 3 Pekan Saja, Jadi Viral
Ia tercatat berhasil menulis Tugas Akhir setebal 3.045 halaman.
Muharom Gani mengaku, memotivasi dirinya agar mampu menyelesaikan tugas akhir tepat waktu.
Mantan juara Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2017 ini mengatakan, selama proses pengerjaan, ia terus memantau layar laptop selama 15 jam.
Tak tanggung-tanggung, satu pekan sebelum, sidang ia rela memangkas jam tidurnya menjadi dua jam per hari.
"Lebaran kurang satu minggu saya mulai mengerjakan, nonstop," kata Gani ditemui di Perpustakaan ITS, Kamis (18/7/2019).
"Dari selesai subuh saya kerjakan, sehari tidur cuma dua-tiga jam," sambung dia.
• Manfaatkan Potensi Desa, Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura Buat Olahan Kerupuk Jagung
"Ngebut lagi, sempat kurang makan, kurang tidur ya tidak mandi. Sempat seperti itu," tambah dia.
Antusias anak pertama dari dua bersaudara tersebut turut diperhatikan oleh orang tuanya.
Sang ibu yang khawatir kesehatan anak datang memberikan support.
"Ibu saya pernah khawatir dan akhirnya ikut ke Surabaya untuk menemani selama proses pengerjaan," kata pemuda asal Kabupaten Bojonegoro itu.
"Ibu benar-benar supporting system saya," tambahnya.
Sebab, ketika mulai kembali magang di Pekalongan, dirinya akan disibukan dengan aktifitas delapan jam magang.
Selain mengatur waktu, Gani juga mengaku menyusun Tugas Akhir pada penelitiannya di Citraland Surabaya merupakan tantangan tersendiri.
• Dukung Misi Ciptakan Desa Tematik, Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura Gelar Pelatihan Bumdes
"Kesulitannya pengolahan data. Gedung yang gunakan penelitian memiliki kesulitan tersendiri, memperhatikan setiap aspek," ungkap dia.
"Ada 37 lantai tetapi yang saya tulis 11 lantai dosen saya melarang katanya nanti kesulitan," imbuhnya.
Gedung berbentuk kotak di bagian bawah dan meninggi ke atas berbentuk huruf L.
Pada proses bimbingan Gani mengatakan via online, hal itu yang memudahkan dia untuk tidak mencetak berlembar-lembar skripsi ketika revisi.
"Bimbingan tatap muka lima kali, tetapi progresnya via online jadi revisinya yang dicoret ya dokumennya," ucap dia.
"Hasil akhir ketika saya cetak dan meminta tanda tangan beliau (dosen pembimbing) kaget juga," tambahnya.
"Saya sudah niat untuk mengerjakan yang terbaik di TA ini. Semoga nanti dapat berguna dan menjadi referensi temam-teman yang ingin fokus di metode komtruksi," pungkas dia.
• Pura-Pura sudah Move On dari Mantan Kekasih Ternyata Bisa Percepat Proses Pemulihan Patah Hati
Skripsi ribuan halaman juga dilakukan alumnus Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya, Lisa Stefanny.
Lisa Stefanny berhasil menyusun skripsi setebal 1.150 lembar.
Ribuan lembar materi dalam skripsi itu ia selesaikan dalam waktu 45 hari.
Ia mengaku, motivasinya hingga bisa menyelesaikannya didapat saat ia berada di perkuliahan semester delapan.
"Butuh satu bulan setengah, itu pun karena saya harus ikut lomba dulu di Bandung jadi baru bisa dikerjakan semester delapan," kata Lisa Stefanny, Minggu (21/4/2019).
Skripsi setebal 1.150 halaman ini juga sempat viral di media sosial Instagram kalangan kampus.
• Karyawan Garuda Indonesia Cabut Laporan Hukum Rius Vernandes, Kasus Diselesaikan secara Kekeluargaan
Lisa Stefanny mengungkap motivasinya lantaran tugas akhir itu mengulas tentang hobinya.
"Pembahasannya tentang fashion desainer, make up artist, dan fotografi," kata perempuan yang menggeluti hobi make up artis.
Beberapa balada pengerjaaan skripsi juga dirasakannya, mulai dari harus membagi waktu dengan lomba kampus maupun mengoreksi lagi kerangka berfikir dari seribu lembar skripsi tersebut.
Lisa mengaku harus memacu semangatnya untuk mengebut wawancara bersama beberapa informan skripsinya.
Dirinya juga harus mengoreksi ulang bacaan salah ketik di 1.150 halamannya itu sebelum akhirnya sidang skripsi.
"Waktu ngerjain dinikmati saja, sudah direncanakan juga karena memang mau meneliti apa yang saya suka.
• Harga Cabai di Jawa Timur Terus Meroket, Dinas Pertanian Jatim Prediksi Harga Kembali Stabil Agustus